iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Negara ini Sangat Nyata!

Negaraku bukan negara maya yang diperintah lewat sosial media, atau negara yang memandang bahwa hanya facebook, twitter dan media-media online lainnya sebagai satu-satunya media untuk menata sebuah negara.

Negaraku bukan negara kecil yang bisa saja dipimpin oleh seseorang yang berpikiran picik dan berwawasan kerdil, atau oleh seorang perampas harta dan waktu sesamanya demi hasrat ingin menjadi raja kecil.

Negaraku juga bukan negara seorang pengamat, yang berjalan lamat-lamat dan sesering mungkin ia akan membalut hasil pengamatannya sebagai alasannya untuk kumat, dan untuk memperlaris jualannya akan mempropagandakan prahara,

"Kalau si anu menjadi presiden maka negara ini akan segera kiamat. Kita sebagai warga yang baik tak boleh membiarkan hal itu terjadi. Untuk itu tolong semua perkara yang Anda hadapi alamatkan ke saya demi menyelamatkan negara tercinta ini."

Negaraku bukanlah negara quasi, negara yang seolah-olah, negara yang tidak jelas alias semi hanya karena presidennya tampak gemulai di layar televisi atau tak terlihat cerdas berdebat dengan para pengamat dan para pencuri fakta di lapangan demi sebuah sensasi dan keuntungan diri.

Bagiku dan mungkin juga bagi Anda, roda pemerintahan sebuah negara tak mungkin dijalanan secara vitual di dunia maya yang selalu bergelut dengan kebutuhan pasar dengan pangsanya dan selalu picik menilai sebuah perkara hanya berdasarkan tolok ukur jumah nitizen dengan hastagnya

* * * * *

Mari kita kembalikan negara kita, Republik Indonesia menjadi negara nyata dan tampil kasat mata, yang diperjuangkan para pendiri dan perumus tata kelolanya sejak merdeka dari jajahan Belanda.

Mari kita sadari bahwa sebuah negara tak mungkin bisa dirumuskan oleh para pengamat yang setiap hari mulutnya kamit dan komat. Jangan biarkan negara kita digerogoti oleh komentar miring dan negatif para nitizen yang mereka hadirkan di akun-akun yang bahkan selalu ngawur; sebab mereka tak lebih dari sekedar kentut yang tak lama akan diusir udara segar. Jangan kecilkan keagungan negara ini dengan memandang sebuah negara tak lebih dari sebuah parta yang memiliki ketua dan fungsionarisnya yang jumawa

Mari kita kembalikan negara kita ini menjadi negara yang dihuni oleh manusia nyata, entah itu orang-orang yang tak bisa menikmati kekayan alam di hadapannya, entah itu orang-orang yang tiap hari mengandalkan harta dan tahtanya.

Mari kita kembalikan negara ini menjadi negara besar dan berwibawa, yang dipimpin dan dilayani seorang raja yang mencinta rakyatnya: yang tak tega melihat rakyatnya sebagai peminta-minta di negeri tetangga...dan yang tidak bisa diam melihat kemiskinan akibat korupsi para penguasa negeri ini.

Anda, saya, kita merindukan sebuah bangsa yang berjalan di atas sistem kepemimpnan yang berwibawa sebagaimana diamanatkan UUD 1945, demi menggiring rakyat ke tempat yang aman, sentosa dan sejahtera, hingga tak lagi terjadi perang abadi antara hasrat penguasa dan kebutuhan nyata para hambanya.

Dalam rangka itu kita harus berani menghentikan segala kebodohan kita selama ini: menjual kesalahan orang lain demi keuntungan kita, membiarkan perang antara penguasa dan pengusaha, pengamat dan peramal, lawer dan broker, pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dan seterusnya.

Akhirnya, mari menjadi seorang Indonesia. Mari keluar dari pikiran picik yang oleh beberapa orang dianut, seperti "merasa paling hebat" hanya untuk menghindari penjara atas kasus-kasus di mana ia terlibat. Mari keluar dari wawasan sempit yang menanggap "tahu segala hal tentang negara ini" padahal hanya untuk menutupi realitas di lingkungannya yang menganggapnya sangat bodoh.

Mari kita lawan para penjajah yang menjadikan negara kita menjadi negara maya!