iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Martaholic versus Mariaholic

Martaholic versus Mariaholic
Mari kita baca sejenak injil Lukas 10:38-42 berikut ini:

"Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.

Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani.

Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."

Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Injil di atas membentangkan 4 (empat) fakta berikut:
  1. Marta sibuk melayani Yesus; 
  2. Maria justru asyik mendengarkan Yesus; 
  3. Marta protes dan mengadukan kepada Yesus karena Maria tidak membantunya; dan 
  4. Yesus membela Maria tanpa menyalahkan Marta. 
Dari keempat fakta itu dapat disimpulkan dalam dua mentalitas, yakni
  1. Mentalitas Marta - berorientasi pada hasil kerja; dan 
  2. Mentalitas Maria - berpuncak pada nilai-nilai spiritual (baca: kepuasan rohani) yang menggiringnya menjadi seorang pekerja yang bahagia dengan apa yang ia kerjakan. 
Berikut ini akan saya uraikan satu per satu dalam tulisan berikut ini. > Lanjut Baca!