iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Agama: Ibu Kandung Para Sales MLM dan Agen Asuransi

Agama: Ibu Kandung Para Sales MLM dan Agen Asuransi
ilustrasi : Cover Album "Believe" JKT48

Siapapun yang beragama tak mungkin membenci para sales multi lavel marketing (MLM), sales atau agen asuransi dan pekerja bisnis sejenisnya. Bagaimana tidak, profesi salesmen atau agen itu justru lahir dan bermula dari agama, tepatnya dari cara agama merekrut anggota baru mereka.

Maka, di satu sisi para sales atau agen produk tertentu itu adalah misionaris atau mubalik yang kerjanya menyeebarkan syiar agama. Sebagaimana tim rekrutmen agama yang merekrut umat baru, demikian juga para sales atau agen produk tertentu bertugas dan bertangggung jawab mencari anggota baru, "merawat dan mendampingi mereka hingga kelak akan memberi keuntungan bagi diri sendiri dan kelompoknya.

Ringkasnya, segala bentuk pemasaran itu bersumber dari agama, mulai dari cara merekrut anggota baru, merawat dan melindungi anggota lama, bahkan memberi peluang yang lebih besar kepada anggota paling lama dibanding anggota rekrutan baru.

Tak berhenti di situ. Sebagaimana para pemasar produk yang paling banyak merkerut anggota baru akan diberi penghargaan, demikian juga para missionaris atau mubalik yang paling banyak "membaptis" atau "memualafkan" orang lain akan dipandang sebagai orang suci bahkan diperlakukan sebagai nabi atau rasul Allah.

Agar sampai pada cita-cita di atas (baca: menjadi orang hebat, suci dan menjadi orang paling berjasa di agamanya), para mubalik atau misionaris tadi pun merekrut anggota dengan cara yang kurang lebih sama, mulai dari cara yang halus dan normal hingga cara paling kasar.

Cari paling halus misalnya melalui bantuan-bantuan sosial, pendidikan, bahkan yang paling hebat adalah memberi teladan tanpa mengajak cara menekan minoritas di lingkungan sekitar.

Sementara cara paling kasar dan brutal adalah dengan menghamili lalu mengawini perempuan dari agama minoritasi, memerangi dan memaksa warga masyarakat yang kalah perang untuk memeluk agama sang imperialis. Kenyataannya cara-cara seperti ini bahkan telah berlangsung berabad-abad.


Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.