iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Pemimpi vs Pemimpin Menjelang Pilpres 2019

Pemimpi vs Pemimpin Menjelang Pilpres 2019

Acara talkshow di #MataNajwa dengan nasrasumber perwakilan dari Partai Gerindra, PKS, PAN versus PDIP, Golkar, PPP malam tadi ibarat diskusi antara PEMIMPI dan PEMIMPIN.

PKS-Gerindra-PAN terlalu banyak bicara tentang hasrat mereka untuk berkuasa hingga terkesan mengada-ada dalam mencari kelemahan Presiden Jokowi. daripada bicara program yang lebih baik dari pemerintah saat ini. Kalimat-kalimat yang terlontar dari pembesar "partai alah" ini terkesan mengumbar pernyataan kosong dan mengambang.

Misalnya, Hastag #2019GantiPresiden dalah social movement yang menginginkan agar Jokowi diganti; atau "Rakyat butuh pemimpin yang lebih baik. Kalau tidak percaya Anda bisa tanya sendiri apa kemauan rakyat."

Ketiga pembicara dari geng pendukung capres telanjang dada ini juga sering membuat pernyataan yang mengacu pada sumber yang tidak jelas, hingga menyimpulkan secara salah.

Misalnya, ketika narasumber Golkar mengkritisi pernyataan Amien Rais tentang partai allah dan partai setan, Gerindras cs kompak menjawab, "Ucapan itu disampaikan Amien Rais pas tausiah di mesjid. Kalau mau, Anda juga bisa mengatakan hal yang sama saat tausiah."

Begitu juga saat perwakilan PPP menegaskan strategi penyebaran beriat hoax pada Pilpres 2014 lalu, antara lain tentang isu Jokowi itu PKI, grup PAN cs ini malah menjawab, "Prabowo juga tidak suka dengan pemberitaan dari tabloid Obor itu. Tetapi karena sangat sibuk beliau tak sempat mengurusinya."



Jawaban ngawur dan gak nyambung juga diberikan narasumber dari PKS cs saat Nana menegaskan bahwa Hasil Survey dari berbagai lembaga survei menegaskan bahwa tingkat elektabilitas Jokowi masih jauh di atas Prabowo.

Si mentel dari PKS itu menjawab ngawur: "Hasil survey itu kan fakta hari ini. Hasilnya akan berbeda lagi di tahun 2019. Hillary Clinton yang elektabilitasnya lebih tinggi dari Donald Trump saja kalah kok."

Nana pun gatal untuk mengulik alasan dibalik keyakinan PAN cs itu: "Memang apa yang membuat ketiga partai ini yakini akan memenangkan Pilpres 2019 yang akan datang?" tanya Nana.

Jawaban dari tiga partai yang disebut Amien Rais sebagai partai allah ini menjawab persis seperti seorang yang bermimpi: "Jokowi memang sudah baik, tetapi rakyat butuh pemimpin yang lebih baik. Lihatlah angka kemiskinan semakin bertambah, harga kebutuhan pokok makin melonjak naik, dll."

Tiga partai pendukung Anies Baswedan - Sandi Uno pada pilgub 2016 lalu berkali-kali membangun isu bahwa tenaga kerja asal Cina telah menggusur tenaga kerja lokal.

Saat perwakilan PDIP cs meluruskan pernyataan di atas, "Tenaga kerja asing tentu berbeda dengan tenaga kerja cina. Sebab tak semua tenaga kerja asing itu berasal dari cina." pihak Gerindar cs jutru menjawab, "begitu kata koran-koran yang kita baca."

Kalimat-kalimat di atas tak persis sama seperti yang diucapkan keenam narasumber dan Nana, tetapi kira-kira begitulah ringkasan percakapan mereka di acara talkshow #MataNajwa tadi malam.

Sebuah diskusi yang tidak menarik, tidak apple to apple, karena kedua belah pihak datang dari dunia berbeda: PKS cs datang dari partai PEMIMPI dan dan PDIP cs datang dari partai PEMIMPIN.