iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Musik dan Lagu Liturgi (Part 5)

Musik dan Lagu Liturgi

Perbedaan Musik Liturgi, Musik Pop Rohani dan Musik Profan

KETERANGAN
MUSIK LITURGI
MUSIK POP ROHANI
MUSIK PROFAN
SYAIR
Isi
Khusus diciptakan untuk tujuan liturgi.
Puisi/puitis
Puisi/puitis


Sumber
Kitab suci atau teks ibadat/misa. 

Umumnya memakai bahasa sehari-hari, dan sangat individualistis. 

Umumnya dipakai suatu bahasa sastra / khusus, bukan bahasa
sehari-hari. 
Tujuannya
Tujuan
Untuk menyapa tuhan (permohonan & syukur), ungkapan iman,
harapan, dan kasih pada tuhan.
Untuk menyapa tuhan dan sesama.
Untuk menyapa sesama.
MUSIK
Lagu
Mendukung/ mengabdi pada syair.
Belum tentu mendukung syair, kadang
bertolak belakang dengan isi syair.

Tidak hanya mendukung syair
Ket.
Musik nyanyian ibadat tidak harus enak
didengar (easy listening).
Seringkali membuat suasana menjadi
sentimentil, ringan, kurang menantang dan cengeng; yang penting musiknya
enak/asyik didengar.
Musiknya terkadang punya tujuan dalam
dirinya sendiri.
FUNGSI
Utama
Nyanyian / musik ibadat adalah suatu bagian yang integral dari
perayaan liturgi yang befungsi untuk: 
Mengiringi liturgi, mis: perarakan, melagukan liturgi (mis: doa
syukur, doa permohonan), pewartaan kita suci, atau ungkapan iman.
Fungsi / tujuan:

Tujuan utama untuk hiburan rohani, untuk memberikan suasana rohani,
untuk show, untuk bersenang-senang saja dan juga seringkali bersifat
komersial.
Artinya memang
Fungsi / tujuan:

Tujuan utama untuk menyenangkan / hiburan, untuk menaruh perhatian,
menunjukkan kebolehan, dan tak jarang bersifat komersial.
Artinya
Lain
Diciptakan untuk menciptakan suasana perayaan, tepatnya untuk
memperindah ibadat
Diciptakan untuk keperluan di luar ibadat.
Diciptakan untuk dipakai secara umum di segala tempat, namun tetap di
luar ibadat.
SIFAT
Utama
Eklesial—ibadat / liturgi selalu dirayakan
bersama-sama dengan umat yang hadir (eklesial). 
Individual—lagu pop rohani dibawakan
sebagai nyanyian solois (maka ada biduan/artisnya), sesuai dengan syairnya
menggunakan kata ganti “aku” bukan “kami” atau “kita”. 
Individual—lagu pop/profan dibawakan secara
solois [ada biduan/artisnya] sesuai dengan syairnya; dan menggunakan kata
“aku”
Ket.
Dialog dalam liturgi tidak bertentangan
dengan kebersamaan tetapi sebaliknya meningkatkannya.
Sifat lagu ini tidak berubah, meskipun
dibawakan oleh paduan suara.
Sifat lagu ini tidak berubah, meskipun
dibawakan oleh paduan suara.
KEKHASAN
Fungsi
Untuk ibadat (perayaan liturgi gereja)


Untuk hiburan, pop (di luar ibadat)

Karakter
Sakral: alat musik khusus untuk ibadat
Profan: alat musik populer
Profan: alat musik populer
Musik yang dihasilkan
Sakral, di mana melodinya mengalir dan warna suara yang dihasilkan
mengajak orang untuk berdoa (teologi-biblis).
Ringan, tanpa bobot, sesuai selera massal (trend), menghindari
kepadatan isi syair dan tidak bertahan lama.
Ringan, sengaja tanpa bobot dengan irama ritmisnya (mis: dangdut)
untuk menghindari stress dan pikiran yang mendalam. 

Lagu pop serta tidak tahan lama alias mudah sekali dilupakan orang,
karena selalu muncul lagu lain yang lebih trend.
Alat musik
Organ pipa
Alat musik populer
Alat musik populer

Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.