iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Setoples Kacang Dalam Genggaman Anak

Pada Tahun Baru 2019 lalu, seorang anak laki-laki bertamau ke rumah kami. Ia adalah anak penyuka kacang goreng. Saat berada di rumah, ia melihat toples besar berisi kacang kesukaannya. Ia pun meminta ijin ibunya yang turut bersamanya.

Sang ibu mengijinkannya. Si anak memasukkan tangannya ke dalam toples dan mengambil kacang yang ada di dalamnya. Hanya saja ia tampak tergesa-gesa dan sedikit maruk saat memasukkan tangannya kedalam toples. 

Liahtlah, ia mengambil kacang tersebut dengan genggaman yang sangat besar. Hasilnya, ia tak dapat menarik tangannya keluar. Ia hanya bisa berdiri, diam seribu bahasa di dekat meja sana. Tampak jelas bahwa ia diam-diam berjuang  mengeluarkan tangannya. 

Herannya, ia justru tak rela untuk melepaskan sebiji kacangpun dari genggamannya. Ya, anak itu ingin mengambil kacang digenggamannya semuanya, sekaligus!

Tapi karena tak mampu mengeluarkan tangannya, ia merasa kecewa dan putus asa. Sang anak pun mulai menangis.

“Putraku, mengapa menangis?” tanya sang ibu. Sang anak terus menangis sambil menunjuk tangan kanannya yang terjebak di dalam botol.

Sembari perlahan mengeluarkan tangan anaknya, sang ibu berpesan, “Ambillah kacang tersebut setengah genggam saja, sehingga kamu akan lebih mudah mengeluarkan tanganmu dari toples tersebut. Ingat putraku, kamu tetap akan bisa memiliki lebih banyak kacang jika kamu mengambilnya sedikit demi sedikit, dan berulang-ulang.”

Demikian pula kehidupan kita. Kita sering mengerjakan banyak hal sekaligus, tanpa menyadari betapa hal itu tak mungkin berhasil


Lusius Sinurat

Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.