iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Rekonsiliasi Gerbang Purifikasi Diri

Rekonsiliasi Gerbang Purifikasi Diri Mengapa mengaku dosa itu baik? 

Ada pendapat yang mengatakan bahwa “Orang Katolik tidak perlu membayar biaya mahal Psikiater (dokter ahli jiwa) seperti orang lain, sebab mereka memperolehnya secara gratis setiap hari Sabtu dalam Kamar Pengakuan.”

Ya, pernyataan itu tidak sepenuhnya benar - hanya sedikit saja imam yang memang seorang psikiater - tetapi sungguh benar bahwa mereka mempunyai seorang penolong yang hebat untuk memberi mereka nasehat serta penyembuhan dalam Sakramen Rekonsiliasi (atau Sakramen Pengakuan Dosa) yang mereka terima secara teratur. 

Dengannya sakramen itu mereka memperoleh kuasa Sakramen untuk melakukan perubahan-perubahan yang diperlukan dalam hidupmu agar memperoleh damai.

Kenyataannya sangatlah berbahaya memendam persoalan-persoalan di dalam hati kita sendiri. Seringkali, hal terbaik yang dapat kita lakukan ialah membicarakannya dengan seseorang yang kita percaya. Dengan siapakah kita dapat melakukannya lebih baik daripada dengan seorang imam Katolik?


Apa itu dosa? 

Secara ringkas dapat dikatakan bahwa dosa adalah suatu tindakan yang menyakiti orang lain Jika kita menyakiti orang lain, kita bersalah. Mungkin tampaknya terlalu “Katolik” untuk merasa khawatir akan kesalahan kita, tetapi kesalahan sebenarnya adalah masalah tanggung-jawab. 

Jika kita menyakiti orang lain, kita harus merasa bersalah karena kita bertanggung jawab atas penderitaan orang itu. Ada sebagian orang yang begitu khawatir akan kesalahannya secara berlebihan. Kendati pemandangan seperti ini sudah tidak lazim lagi di abad ke-21 ini!

Kebanyakan orang tidak lagi peduli akan akibat-akibat dari perbuatan mereka. Mereka hidup hanya untuk saat ini. Sesungguhnya, segala sesuatu yang kita lakukan membawa akibat bagi orang lain, kadang-kadang akibat baik, tetapi seringkali akibat buruk. Ini biasa disebut dengan istilah “efek domino”, yakni serentetan akibat yang dapat menimbulkan masalah selama bertahun-tahun.

Biasanya ada tiga pihak yang menderita karena dosa: (1) orang yang kita sakiti, (2) diri kita sendiri, dan (3) Tuhan. 

Mengapa Tuhan? Karena Tuhan adalah Bapa semua orang. Semua Bapa menderita jika anak-anak mereka disakiti. Tuhan itu penuh belas kasih. “Belas Kasih” artinya ikut merasa menderita dengan penderitaan orang lain. Tuhan sungguh-sungguh merasakan penderitaan kita, seolah-olah penderitaan itu menimpa Tuhan sendiri.

Untungnya, kita dapat melakukan sesuatu, yakni ketika kita sadar bahwa kita menyakiti orang lain, saatnyalah bagi kita untuk berubah. Itulah alasan utama Pengakuan Dosa. Tuhan mengampuni kita DAN memberi kita pertolongan untuk berubah. >> Lanjut Baca

Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.