iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Lima Tipe Orang Dengan Peran Epidemik

Lima Tipe Orang Dengan Peran Epidemik
Jokowi & Ahok adalah tipe pemimpin Spesialis Aktif
A. Para penjaga pintu gerbang (gate keepers, portires)
  • Mereka adalah orang-orang yang setiap hari berdiri di depan pintu tertentu dan berbicara dengan banyak orang. Kalau penjaga pintu gerbangnya ramah, maka mau tak mau ia akan disapa dan menyapa.
  • Tipe ini memiliki keahlian dan integritas yang berbeda-beda : (i.) Ada yang dengan cerdas memfilternya (info tempat ia kerja kepada para tamu-tamu yang masuk) sembari menyampaikan hal-hal yang benar dan baik (tentang tempat kerjanya kepada tamu), dan kedua, (ii) mereka yang sama sekali tidak tahu bagaimana cara menyaringnya.

B. Penghubung (connector)
  • Mereka yang lalu lalang dari pintu yang satu ke pintu lainnya.
  • Ia kenal dengan banyak orang, dan selalu mendatangi orang ditengah-tengah kesibukan pekerjaannya.
  • Ia selalu datang dengan keinginan membantu.
  • Jumlahnya sangat sedikit dan biasanya ekstrovert.

C. Pencemas yang banyak bicara
  • Orang-orang yang mudah cemas ini pada prinsipnya adalah pembawa tidak tahan untuk tidak menghubungi orang lain.
  • Dalam beberapa hal ia bersikap destruktif dengan mengambil langkah yang over-reactive, bahkan dapat mengakibatkan suatu berita menyimpang (bias), sesuai dengan kebutuhan dan perilakunya.
  • Mereka adalah pembawa pesan kasak-kusuk, penggosip, yang sering mengentertain apa saja yang baginya menarik perhatian orang-orang di sekitarnya.
  • Mereka pada dasarnya adalah orang yang mudah cemas, dan berbicara lebih banyak untuk menyenangkan dirinya sendiri sekadar katup pelepas bagi jiwanya yang gundah.
  • Mereka dapat menjadi penyebar rumor, penulis SMS yang seakan-akan sedang bertanya, menjadi kompor yang membakar orang lain, atau penulis pesan lewat internet yang menimbulkan ketakutan-ketakutan. Maka, hati-hati menangani orang-orang ini !!

D. Spesialis Informasi (Kritikus Masalah)
  • Mereka adalah orang-orang yang tahu lebih banyak tentang suatu hal dan selalu menaruh perhatian terhadap segala produk dan isu yang baru muncul.
  • Tidak sulit menemui mereka, karena mereka selalu menjadi tempat bertanya, sekaligus pemberi informasi, baik diminta maupun tidak.
  • Ada kalanya mereka merangkap 2 hal sekaligus yakni : sebagai spesialis orang dan spesialis produk. (multitalenta)

E. Salesman yang selalu beruntung
  • Apa yang mereka inginkan selalu dapat menjadi milik mereka, dan ditangan orang dengan tipe ini hampir mati selalu menjadi hidup. Mereka akan tampak berkilauan dan menjadi sangat diminati. 
  • Ekspresinya enak dilihat, murah senyum, bersahabat, tidak memuakkan seakan-akan ada aura yang terpancar dari dirinya bak sebuah mayat. Ada ketulusan dan kejujuran yang terpancar dari wajahnya. Matanya teduh, tak ada kerakusan dan pandangan sinis penuh curiga.
  • Mereka tidak menggunakan kata-kata keras/negatif. Sebaliknya mereka adalah adalah tipe orang yang selalu optimis, sekalipun keadaan sudah sangat menakutkan dan semua orang sudah bersuara pesimis, ia tetap memberikan harapan.
    Di luar kelima tipe di atas, kita penting mencamkan bahwa tipe terbaik dalam peran epidemik adalah tipe orang Bijaksana. Sebab.... "Orang yang tahu banyak tapi sedikit yang bisa dikerjakan" akan sangat berbeda dengan "orang yang tahu sedikit tapi bisa mengerjakan banyak hal".
    • Tipe pertama : tahu banyak, tetapi tidak meyakini pengetahuannya
    • Tipe Kedua : tahu sedikit sekaligus meyakini apa yang diketahuinya.
    Orang bijak banyak tahu dan banyak kawannya, maka ia juga menjadi bebas, merdeka, lebih berkuasa, lebih kaya, dan lebih cepat mendapatkan peluang-peluang penting. Jokowi dan Ahok ada di tipe ini. Kedua pemimpin senang mencoba jalan keluar yang baru dan bermutu, sehingga mereka tahu mana yang bisa dan mana yang tak bisa. 

    Negara ini sedang mencari SPESIALIS AKTIF seperti Jokowi-Ahok, dua orang dengan karakter ingin menolong, ingin terlibat dan menjadi pembuka pintu bagi masyarakat yang selama ini telah digelapkan oleh sistem pembungkaman ala orde baru. Bagi kedua pemimpin ini, tak ada kata “tidak bisa” sebelum mereka mencoba dan mengalaminya sendiri bahwa sesuatu memang benar-benar tidak bisa.

    Tetapi serentak di dunia ini, kita akan selalu temui juga tipe orang yang merasa sulit karena mereka tak pernah mencoba. Karena sebagian besar orang tidak mencoba hal-hal yang baru, maka sebagian besar orang itu tak memiliki alternatif. 

    Mereka menjadi tidak berpengetahuan, bodoh, dan selalu menganggap tidak ada jalan keluar serta gemar melarang. Tipe ini ada pada diri Amien Rais, Ridwan Sadli, Ruhut Sitompul, Sutan Batugana, dan para pengkritik tak bermutu dari partai-partai dengan predikat D, G, dst.

      Medan, 16 Oktober 2010
      Lusius Sinurat

      Posting Komentar

      Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.