iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Menjadi Tanda Kehadiran Allah

Menjadi Tanda Kehadiran Allah
Ada 2 tanda ata simbol yang dihadirkan Yesus untuk menjelaskan siap diriNya di hadapan orang banyak yang kerap meragukanNya. Tanda pertama adalah Tanda Yunus.

Tanda Yunus adalah tanda lahiriah yang dihadirkan Allah sebagai hukuman bagi penduduk kota Niniwe yang hidup dalam dosa. Sebelum menjatuhkan murkaNya, Allah terlebih dahulu mengutus nabiNya, Yunus untuk mempertobatkan Niniwe. Singkat kata, Niniwe bertobat.

Akibatnya Murka Allah tidak jadi ditimpakan kepada penduduk kota Niniwe, bahkan Allah menyesal atas murka yang pernah dicanangkanNya.

Demikianlah Yunus menjadi "tanda" bagi penduduk Kota Niniwe. Tanda kedua adalah Tanda Salomo. Di jamannya Salomo menjadi tanda atau simbol kebijaksanaan, sehingga ratu dari Selatan datang untuk belajar kebijaksanaan dari Salomo.

Kedua "tanda" atau simbol kepedulian Allah kepada umatNya itu sungguh masih melekat erat di pikiran orang-orang di jaman Yesus, bahkan hingga kini. Intinya, Yesus ingin menegaskan bahwa kehadiran Yesus tidak melulu soal "tanda-tanda yang hebat".

Artinya, Allah hadir justru dalam keseharian dan kesederhanaan kita, yakni bila kita sungguh mau dan berani menjadi tanda yang hidup bagi kehadiranNya.

Yesus menegaskan diriNya lebih besar dari Yunus dan Salomo. Tetapi "kebesan" Yesus justru tampak dalam kesederhanaanNya, bukan dalam mukjizat-mukjizat agung atau bahkan kisah-kisah heroik seperti ygn tertera dalam kisah Perjanjian Lama.

Kisah-kisah heroik itu memang akan membantu kita memahami kebesaran Allah. Tetapi kisah-kisah semacam itu kerap kali tak lebih dari sekedar kisah yang enak dibaca dan diimpikan. Nyatanya, orang tak berubah.

Terminologi "angkatan ini" atau "angkatan yang jahat" yang dipaparkan Yesus merupakan cambuk bagi siapa saja yang mengimani Allah hanya dalam tanda-tanda lahiriah saja. Bukankah sekarang banyak orang yang "bertobat" karena tanda-tanda semacam itu?

Atau, fakta lain yang fenomenal dalam hidup beriman sekarang ini, di mana banyak orang yang mengaku mendapat anugerah khusus, mulai dari menerawang masa depan, mengobati segala penyakit, dan seterusnya.

Sepintas kita memang akan terpesona dengan segala mukjizat dan tanda-tanda besar lain yang mereka hadirkan. Namun, sadar atau tidak, tanda-tanda itu kerap kali justru menjadi candu hingga kita lupa dari siapa datangnya tanda itu.

Sesungguhnya, sebagai pengikut Yesus kita justru diajak menjadi "Tanda kehadiran Allah" di tempat di mana kita berada, bekerja dan berkarya. Semoga!

Inspirasi: Yunus 3:1-10; Luk 11: 29-32


Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.