iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Bisnis dan Perilaku Manusia

Bisnis dan Perilaku Manusia
Faktor-faktor yang menjadi landasan umum bagi kesuksesan bisnis dalam mempertahankan kedudukannya yang menguntungkan , tidak lagi diandalkan kepada teknologi, hak paten ataupun kedudukan strateginya, melainkan kepada bagaimana mereka membina tenaga kerjanya.

Manusia, dan bagaimana membinanya makin menjadi penting karena sumber-sumber keuntungan persaingan lainnya makin lama makin lemah dibandingkan dengan saat-saat sebelumnya. 

Menyadari bahwa landasan dari keuntungan kompetitif sudah berubah merupakan hal yang cukup esensial dalam membentuk dasar acuan yang berbeda dalam melihat isu-isu manajemen serta strateginya. 

Sumber-sumber keberhasilan tradisional - yaitu produk dan proses dari teknologi, pasar yang dilindungi atau diatur, akses terhadap sumber-sumber finansial dan skala ekonomi - masih dapat diandalkan, namun pada derajat yang terus menurun sekarang ini dibandingkan terhadap masa lalu sehingga hanya menyisakan budaya organisasi serta kemampuannya yang diturunkan dari bagaimana membina manusia, menjadi makin vital.Argumentasi berikut memberikan indikasinya yang jelas :


1) Teknologi Produksi dan Proses 

Sejak mengecilnya siklus produksi dan diperkenalkannya produk-produk baru secara makin sering, maka mengandalkan kepada teknologi produk untuk kesuksesan terus menjadi masalah. 

Perusahaan menelusuri keuntungan kompetitifnya tidak hanya dari teknologi produk mereka semata, namun juga dalam teknologi proses dimana produk yang bersangkutan ataupun pelayanannya dihasilkan. Perusahaan ternyata menghadapi kenyataan-kenyataan berikut :
  • Hanya sedikit dari teknologi bersifat tertutup (propriety). Mereka yang menjual robot atau terminal titik penjualan (point of sale terminal) ataupun perangkat lunak bagi suatu pihak, ternyata juga menawarkannya kepada kompetitor lainnya. Maka kemampuan perusahaan bagi keuntungan kompetitif, termasuk manfaat yang dapat diperoleh dari teknologi - yang dalam banyak hal memang tersedia - tergantung kepada kemampuan perusahaan untuk mengimplementasikannya secara lebih berdaya guna. Ini hampir pasti melibatkan keterampilan dan motivasi dari tenaga kerjanya. 
  • Investasi dalam teknologi khusus bukanlah substitusi dari membina keterampilan tenaga kerja; ia bahkan kadang membuat tenaga kerja makin rawan. Makin banyak tenaga kerja dibutuhkan untuk mengoperasikan peralatan yang lebih canggih dan modern itu, sehingga dengan tingkat investasi yang makin tinggi per pekerja, maka bila terjadi putusnya proses sebentar saja akibatnya makin mahal harus ditanggung. Hal ini mengakibatkan kemampuan untuk mengoperasikan secara berdaya guna, memelihara, serta memperbaiki peralatan tugas-tugas yang biasanya dikerjakan oleh pekerja garis pertama - tambah menjadi kritis. 
  • Investasi dalam teknologi proses membawa keuntungan kompetitif yang terbatas karena mesin tidak membuat barang, manusialah yang melakukannya. 

    2) Pasar yang Dilindungi dan Diatur

    Jalan lain yang ditempuh untuk mencapai sukses adalah penghindaran persaingan melalui perlindungan dan pengaturan pasar dalam negeri. Namun, gelombang deregulasi, telah menghilangkan tidak sedikit pasar yang dilindungi. 

    Kecuali itu terdapat bukti-bukti bahwa sekali pasar itu diregulasi dan dibuka terhadap persaingan, tidak ada jalan lagi untuk menutupnya atau untuk diatur kembali. Jelaslah bahwa kecenderungan ini hanya merupakan jalan searah. Kembali lagi disini, manusianya menjadi makin penting.


    3) Akses Kepada Sumber-sumber Finansial

    Dengan mengambil keuntungan dari kurang efektifnya pasar modal, kemampuan suatu perusahaan untuk memodalkan dirinya melalui sumber-sumber finasial tertentu memberikan andil perlindungan terhadap kompetitor yang kurang mampu menghadapi tantangan mencapai sumber-sumber keuangan sejenis. 

    Sumber-sumber ini ternyata sudah makin terbuka dengan meningkatnya efisiensi dan efektivitas pasar modal, dimana modal bergerak secara global dalam skala yang tidak terbendungkan. Industri modal ventura kini sekarang sudah berdimensi internasional. 

    Modal sekarang sudah kurang begitu penting lagi sebagai sumber keuntungan kompetitif, karena modal untuk membiayai suatu ide yang baik, ataupun manajemen yang kuat, makin mudah tersedia bagi semua proyek-proyek yang menarik. Kembali lagi disini keterampilan manusia adalah prioritas tertinggi.


    4) Skala Ekonomi 

    Skala ekonomi sekarang tidak lagi begitu menentukan seperti sebelumnya. Kurva pengalaman kelompok mempostulasikan bahwa suatu badan usaha yang memulai secara awal sampai pada volume produksi yang besar akan menghadapi biaya-biaya yang kecil pada saat mencapai keuntungan dari proses belajarnya disamping skala ekonomi yang tradisional. 

    Terdapat banyak bukti bahwa sumber keuntungan kompetitif jenis ini makin lama makin menjadi kurang penting. Kecenderungan kearah pasar yang makin berfragmentasi dengan kebutuhan untuk melayani berbagai selera khusus dari sub-segmen tertentu dalam masyarakat, terindera dimana-mana. 

    Pada umumnya teknologi CAD/CAM sejenis yang mempermudah peniruan, ternyata juga memungkinkan untuk merancang dan manufaktur secara ekonomi dalam garis produksi yang diturunkan dari padanya. Demikian pula berlaku bagi waktu penyerahannya.

    Daripada mendapatkan pelayanan sebulan atau lebih, pengecer yang setia sekarang menuntut hanya 13 hari untuk dipenuhi pesanannya. Dalam jangka waktu dua tahun, waktu tanggap ini akan terus turun menjadi cuma 6 hari.

    Dari sini jelas sekali bahwa begitu sumber-sumber kesuksesan kompetitif berkurang pentingnya, maka yang tersisa dan menjadi faktor dambaan dan yang terandalkan dalam organisasi, adalah karyawannya serta bagaimana mereka bekerja.


    Posting Komentar

    Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.