iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Konsistensi VS Misi

Tiga bulan terakhir, sengaja atau tidak sengaja, saya banyak bergaul dengan orang yang "pemimpi" (bukan "pemimpin" loh?!? Mungkin karena kebanyakan dari mereka adalah orang-orang LSM - Lembaga Swadaya Masyarakat; yang kerap aku plesetkan sebagai Lembaga Suka Mimpi hehehe..... Enggak..enggak..aku enggak bakal ngomongin LSM dan orang-orangnya, karena aku juga "terlibat" di dalamnya. wkwkwkw..
Aku hanya sedikit tergoda untuk menyorot "fenomena" kalau tidak mau dikatakan sebagai "noumena" tentang dua hal ini : inkonsistensi dan "fee" (gaji).



Aku tiba-tiba teringat pepatah lama, "Think globally act locally". Ya, setiap orang - terutama mereka yang menamakan dirinya kaum intelektual - semestinya begitu. Maksudnya, ya harus berpikir luas tetapi juga harus berlaku-tindak selaras dengan nilai-nilai lokal. Di dunia LSM sesungguhnya "model movement" seperti ini telah-sedang-akan dijalankan sebagai landasan gerak nya dalam pemberdayaan manusia (baca: masyarakat).
Pengalaman saya menjadi salah satu "mitra" (coorporate / mitra / rekanan/ atau apa saja namanya) dari salah satu lembaga besar dengan misi pemberdayaan bisnis di tengah masyarakat Indonesia) bisa membenarkan dalil di atas.

Sebagai trainer tetap aku dan anggota tim lain dituntut untuk men-deliver materi yang telah tersedia. Sistem hierarki kerjanya juga mudah dibaca dan dimengerti, pun mudah untuk dijalankan: ada program dari funding, di-deliver ke sebuah lembaga yang kompeten - lantas di-share atau disubkontrakkan kepada orang/perorangan untuk selanjutnya di-deliver ke masyarakat. Selanjutnya si trainer tadi dapat fee sebagai feedback atas kerjanya dan berdasarkan nilai-kelayakan yang dibuat oleh si lembaga pelaku yang merekrutnya. Kontrak dibuat, pekerjaan dimulai, dan gaji turun. Demikian selanjutnya. Mudah ya !? Tapi gajinya kok selalu telat ya? Wakakakakkkkk...

Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.