iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Bukan Gubernur Biasa

Bukan Gubernur Biasa

Luar biasa sambutan warga Indonesia di Belanda untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Ruang Nusantara KBRI Den Haag sampai tak muat.

Di sela-sela kunjungan kerja balasan atas undangan Walikota Rotterdam, gubernur yang akrab disapa Ahok itu difasilitasi oleh KBRI Den Haag untuk bertatap muka dengan masyarakat di Aula Nusantara, KBRI Den Haag, Minggu malam atau Senin (21 September 2015) WIB.

“Kami semula memfasilitasi pertemuan untuk 150 orang sesuai kapasitas ruangan, diwakili para pemuka masyarakat dan mahasiswa,” ujar Kuasa Usaha Ad-interim Ibnu Wahyutomo seusai acara.

Menurut KUAI, pihaknya sudah mengantisipasi bahwa animo masyarakat akan tinggi, tapi sengaja dibatasi sesuai daya tampung ruangan demi aspek keselamatan serta kenyamanan, dan terutama mempertimbangkan kondisi gubernur karena baru tiba dan perlu istirahat.

Namun animo masyakat untuk bertemu Ahok demikian tinggi. Mereka tetap minta untuk bisa bertemu Ahok, termasuk PPI ikut melobi agar kuota untuk mereka yang semula 5 orang agar dinaikkan menjadi 20 orang.

“Setelah Pak Gubernur sebagai tamu tidak keberatan, akhirnya kami fasilitasi dengan gelombang atau sesi kedua,” jelas KUAI.

Warga mengelu-elukan Ahok dan berjubel sampai meluber ke luar Aula Nusantara, sebagian memenuhi ruang kantin, sebagian lagi memenuhi koridor samping dekat toilet.

Bahkan sebelumnya masyarakat sudah menyambut Ahok di Bandara Internasional Schiphol, Amsterdam, saat ketibaan pada pagi harinya.

Dalam catatan detikcom, belum pernah ada kunjungan kepala daerah ke Belanda mendapat perhatian dan antusiasme masyarakat seperti dialami Ahok.

Pertemuan Ahok dengan masyarakat Indonesia di Belanda diwarnai diskusi mengenai isu-isu yang sudah muncul di media, yakni isu permainan anggaran, pemberesan aparat birokrasi DKI, peningkatan pelayanan, penanggulangan kemacetan dan banjir, dan dukungan masyarkat untuk pemimpin yang bersih, jujur dan berani.