iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Boleh Diam Tapi jangan Meresahkan



Mungkin Anda pernah mendengarkan lagu "Diam Tanpa Kata" dari D'Masiv. Kalau Anda belum pernah mendengarkan lagu ini silahkan dengarkan lagunya (tonton video di atas).

Aku bukan penggemar D'Masiv, tetapi beberapa lirik lagunya cukup ringan dan terdengar cukup enak di telinga, kendati D'masiv seringkali bertutur tentang kegalauan seorang praia pada kekasihnya. Setelah aku cari di mbah Google, ketemulah syair lagu D'Masiv di bawah ini:

Kau diam tanpa Kata 
Kau seolah jenuh padaku 
Ku ingin kau bicara 
Katakan saja apa salahku. 

Sungguh aku tak mengerti 
apa yang telah terjadi dan 
ku tak ingin kau pergi jauh dari hidupku. 

Kau takkan pernah sadari 
betapaku mencintaimu 
Kau yang selalu aku banggakan.

Ku ingin kau bicara
Katakan saja apa maumu 
Lihat aku coba kau mengerti.

Ini semua bisa teratasi 
Resapilah semua yang pernah kita lakukan 
Kau takkan pernah sadari 
betapaku mencintaimu 
Kau yang selalu aku banggakan

Kau takkan pernah mengerti 
betapa ku menyayangimu 
Kau yang selalu aku inginkan
kau yang kuinginkan... 
Kau yang kubutuhkan... 
Kau yang kuharapkan...


Pemimpin

Setiap orang punya hak diam. Ini sama persis ketika semua orang punya hak untuk berceloteh apa saja. Asal tahu saja, si pendiam akan membuat kesal si cerewet dan cerewetnya si tukang obral omongan akan membuat si pendiam gelisah.

Tapi apa yang saya utarakan di atas hanya akan terjadi ketika, baik di pendiam maupun si cerewet berada pada level 'over'.

Akhirnya, entah itu rakyat, terutama DPR yang mewakilinya terlalu banyak bicara, maka hampir pasti tak ada lagi orang yang mendengarnya. Ini yang terjadi menyangkut kasus reklamasi, Rumah Sakit Sumber Waras dan berbagai kasus yang melibatkan orang jujur seperti Ahok.