Di satu sisi seorang beriman sering mencari jalan AMAN dengan mengorbankan IMANnya, entah karena alasan kesejahteraan maupun demi mulusnya karir di tempat kerja.
Biasanya, mereka selalu memamerkan alasan "mengikuti suara batinnya" sembari menyembunyikan kegalauannya.
Di sisi lain, ada juga beberapa IMAM yang justru sering menjual IMANnya hanya demi alasan uang, kekuasaan, bahkan penampilan.
Lihatlah betapa kaum imam/ulama semakin hari semakin mempertontonkan ketidakjujurannya saat berselingkuh dengan uang dan kekuasaan.
Di titik inilah kita menyadari betapa kualitas keimanan seorang beriman seringkali harus bertarung dengan berbagai regulasi yang dikeluarkan oleh negara.
Makanya, kalau imanmu tidak kuat jangan coba-coba menjadi imam, agar kelak tak menjadi seorang imam dengan penampilan yang kelam.
Lusius Sinurat
Ad Unit (Iklan) BIG

Berbagai ide dan gagasan Filsafat, Teologi, Budaya, Politik, Pendidikan, dll. Kritik dan Saran silahkan kirimkan via email [email protected].
Posting Komentar
Posting Komentar