iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Saat BidukMu Menepi di Tarabunga

Sekolah Menengah Agama Katolik St. Thomas Rasul Samosir adalah satu-satunya sekolah menengah keagamaan Katolik di Keuskupan Agung Medan (KAM). Sekolah yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderala Bimas Katolik Kementerian Agama (Ditjen Bimas Katolik Kemenag) ini bermula dari gagasan spontan Sihar Petrus Simbolon, S.Th, MM (Direktur Pendidikan Katolik) dan Dra. Yulia Sinurat, M.Pd. (Pembimas Katolik Sumut), diupayakan dan diwujudkan oleh Drs. Folulu Firmatus Laia (mantan Kankemenag Kab. Samosir) dan Pastor Nelson Sitanggang OFM Cap (Vikep Pangururan).


SMAK St. Thomas Rasul yang didirikan pada tanggal 11 September 2012 (SK Izin Operasional Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI No. DJ.IV/Hk.00.5/168/2012 ini merupakan buah sinergitas antara Kemenag (Bimas Katolik) dan Gereja (KAM), bertumbuh dalam kreativitas pembina, pengurus dan pelaksana tugas Yayasan Pendidikan Kevikepan St. Thomas Rasul Pangururan KAM, dan kini sedang berziarah mewujudkan misi, visi dan tujuannya dalam semangat kerasulan sang pelindungnya, St. Thomas Rasul dengan motto "Scio cui Credidi" (Aku tahu kepada siapa aku percaya, 2 Tim 1:12).

Dua angkatan telah diluluskan oleh SMAK St. Thomas, dan sebagian dari mereka melanjutkan studi ke Pergururan Tinggi (PTN dan PTS), berkarya di lingkungan gereja, dan tak sedikit juga yang memutuskan masuk biara atau melanjut ke Seminari Tinggi.

Menjelang 5 (lima) tahun usianya, SMAK St. Rasul Samosir semakin percaya diri mempersiapkan generasi muda Katolik yang cerdas secara intelektual dan spiritual lewat pelayanan di bidang pendidikan dengan perhatian khusus pada pengembangan pribadi-pribadi Katolik yang jujur, adil, utuh, optimal, disiplin, mandiri, kreatif, gigih, cerdas, dan seimbang. 

Segala daya upaya ini dilakukan di sekolah berasrama (boarding school) yang terletak di Tuktuk Onan-Tarabunga, Simbolon Purba, Palipi, Samosir.


Lusius Sinurat

Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.