iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Pemilu Untuk Siapa?

Pemilu Untuk Siapa?

Partai-partai berkoalisi mencari cawapres untuk capres mereka. Para capres mulai menata omongan, membuai janji dan memuntahkan berbagai kebohongan demi mendapat simpati rakyat.

Di setiap mimbar, para pendukung capres saling berdebat, pasang badan demi jagoan, dan mencari kelemahan lawan politiknya.

Para ketum partai mengutus kadernya mewartakan pesona partainya. Para caleg dari kalangan rentenir, pencuci uang, dan pebisnis sudah direkrut sebagai caleg dari masing² partai.

Pendek kata, partai sudah ready! Caleg sudah kasih setoran. Bohir sudah duluan mentransfer dana untuk partai calon budaknya.

Anehnya, dii hari kemerdekaan pun partai merebut kemerdekaan rakyat. Mereka menampilkan atributnya di puncak panjat pinang, memasang bendera dibawah bendera partai hingga membungkus terong yg digunakan ibu² menjatuhkan botol aqua sambil lari.

Di saat Prabowo merasa lebih pede setelah Golkar & PAN bergabung, Anies merasa semakin pede dgn tatakatanya, dan setelah Ganjar semakin yakin didukung Jokowi, maka di saat yang sama, rakyat berlomba bertahan hidup dalam berbagi kesulitannya.

Di HUT RI, ada remaja yg tewas disambar petir saat lomba panjat pinang, juga seorang ibu yang tiba-tiba meninggal karena balap karung.

Lewat lomba² menampilkan maknanya. Mis, lomba makan kerupuk menegaskan bhw utk mendapatkan makanan murah aja rakyat kesulitan. Harga sembako melejit terus.

Lewat lomba balap karung (jongkok plus pake helm) ditegaskan bahwa ucapan menkeu bahwa perekonomian negara semakin menguat dan banyak surplus samasekali tak benar, karena kelas menengah ke bawah kini harus bersembunyi dari kejaran penagih hutang dari bank dan pinjol.

Untuk pemilu negara sudah menggelontorkan 76 triliun rupiah. 76T loh. Tapi untuk pembiayaan UMKM dan modal usaha yang sejak periode pertama Jokowi jadi prioritas justru terabaikan.

Perbankan belum siap jadi mitra UMKM. Bank tega menuntut jaminan berupa aset untuk pedagang UMKM yang menjual es tebu. Di sisi lain Jokowi datang ke pasar dan menyalamkan 1,200,000 untuk modak pedagang secara acak.

Ingat, 76 T dihabiskan negara untuk para cucunguk dan borokokok yang akan menguras kas negara. Inikah modal kita menuju negara maju?

Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.