Urutan Penghormatan Kepada Hulahula - Lusius Sinurat

Berikut adalah urutan penghormatan kepada Hulahula dalam pesta pernikahan adat Batak berdasarkan hirarki :

1. Hulahula ni Hulahula  merupakan marga ibu dari pengantin perempuan). Mereka adalah keluarga pemberi istri dari pihak ibu pengantin perempuan (marga nenek pengantin perempuan). Contoh, jika pengantin perempuan bermarga Sitanggang, ibunya (boru Sihombing), maka marga sihombing adalah Hulahula ni Hulahula bagi keluarga pengantin laki-laki.
• Hulahula ni Hulahula disebut sebagai “sumber” keberadaan ibu pengantin perempuan, sehingga dianggap sebagai sumber berkat berlapis. Mereka ditempatkan di posisi terhormat paling utama.
• Peran Hulahula ni Hulahula dalam pesta Pernikahan adat: [a] menerima ulos hela pertama dan terbaik dari keluarga pengantin laki-laki; [b] mangulosi pertama dalam acara mangulosi; dan berpidato (umpasa) mereka didahulukan.
  
  
2. Hulahula Langsung (Hulahula Sipanganon), yakni merupakan marga ayah pengantin perempuan. Mereka memiliki kedudukan inti dan paling bertanggung jawab. Posisi sangat tinggi, tapi di bawah Hulahula ni Hulahula. 
• Mereka adalah keluarga inti pemberi pengantin perempuan (marga ayah pengantin perempuan). Contoh: jika pengantin perempuan bermarga Situmorang, maka seluruh marga Situmorang (terutama ayah, paman, kakek, saudara laki-laki) adalah Hulahula Sipanganon.
• Ada 3 tingkat Hulahula Sipanganon:
• Tingkat tertinggi: Ompung, Amang, dan Amangtua/ Amanguda dari pihak istri.
• Tingkat menengah: saudara laki-laki (ibebere) dari pihak istri.
• Tingkat bawah: sepupu laki-laki dari ayah pengantin perempuan.
• Peran Hulahula Sipanganon dalam pesta Pernikahan adat:
• ayah pengantin perempuan adalah pemegang otoritas utama pemberian putrinya.
• penerima Ulos Hela dan menyampaikan pasahat tua (nasihat utama) untuk pengantin.
• mangulosi pengantin perempuan sebagai simbol perlindungan.
• Tempat duduk terbaik setelah Hulahula ni Hulahula.
  
  
3. Hulahula Tambahan (Hulahula Parripe)—memiliki kedudukan mereka penting dan dihormati, tapi lebih rendah dari dua kelompok di atas. Mereka adalah keluarga pemberi istri dari jalur lain dalam marga yang sama, atau istri dari dongantubu (saudara semarga) pengantin perempuan. Contoh: istri dari abang/adik Tulang yang sudah menikah dengan marga lain yang berbeda marga; saudara perempuan ayah pengantin perempuan yang sudah menikah (beserta marga suaminya); dan perempuan lain dari marga Hulahula Sipanganon yang menikah ke marga lain. Dalam pesta Pernikahan adat, Hulahula Parripe tetap dihormati dan berhak menerima ulos hela (setelah kelompok di atas). Mereka berhak mengulosi (biasanya setelah Hulahula Sipanganon), dan menambah kemeriahan dan legitimasi adat.

Implikasi hirarki dalam Pesta pernikahan adat Batak:
Keluarga pengantin laki-laki wajib memberi ulos sesuai hirarki, dimulai dari Hulahula ini Hulahula, lalu Hulahula Sipanganon tertinggi, dan seterusnya. 

Kesalahan urutan bisa dianggap pelanggaran adat, demikian pula dengan tempat duduk utama disediakan untuk Hulahula ni Hulahula dan Hulahula Sipanganon. Susunan tempat duduk mencerminkan peta hirarki.

Hulahula ni Hulahula berhak sebagai pihak yang pertama mangulosi, diikuti Hulahula Sipanganon dan Hulahula Parripe hingga kelompok lain. Hulahula ni Hulahula atau perwakilan tertua Hulahula Sipanganon berhak menyampaikan umpasa utama. Kelompok lain menyusul sesuai urutan senioritas.

Bagian terbaik (seperti kepala) wajib diberikan kepada Hulahula ni Hulahula dan Hulahula Sipanganon pada saat pembagian jambar.

Hak dan Kewajiban Hulahula dalam Pesta Adat