iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Pergilah

Pergilah
Perutusan Abraham dimulai dengan imperasi Allah "pergilah". Kata pergi mengandaikan bukan saja menyuruh ke tempat lain, tapi juga mengusir dari tempatnya semula.

Tak mudah, di umur 75 tahun orang disuruh pergi meninggalkan apa yang sudah puluhan tahun ia perjuangkan.

Di dunia nyata sekarang ini, di usia 75 tahun tak banyak orang yang suka bepergian, apalagi harus meninggalkan selamanya tempat ia "pensiun" dan menikmati hasil kerjanya. 

Bila saja Abraham menolak, pasti juga Tuhan tidak memaksa dan lantas mengantarnya ke neraka. Toh, sebagaimana kita ketahui dari Kitab Suci, hidup Abraham sungguh berkenan di hadapan Tuhan.

Namun Abraham tidak memilih alternatif kedua itu. Ia memilih alternatif yang pertama dan utama: yakin kalau yang nyuruh itu Tuhan, bukan hantu. 

Dengan keyakinan yang sama, Abraham pun 100% taat karena ia percaya justru keadaannya akan menjadi lebih baik. Gambling? Mungkin saja ya. 

Tapi kalau kita cermati lebih mendalam, sebetulnya Abraham justru jauh dari perjudian hidup. Ia malah meyakini bahwa hidupnya sebelum dipanggil jauh lebih bersifat gambling daripada setelah panggilannya menjadi bapak bangsa. 

"Aku akan memberkati engkau" adalah kata-kata kunci dari jawaban Abraham atas panggilan Allah. Berkat itu bahkan dijabarkan lagi secara detail: siapapun yang memberkati engkau akan Kuberkati; dan siapapun yang mengutuk engkau akan kukutuk. 

Artinya, bukan saja Abraham menjadi berkat bagi Tuhan, tapi secara otomatis ia juga menjadi berkat bagi siapa pun yang memberkati, pun yang diberkatinya.

Sebagai pengikut Yesus, kita adalah orang-orang terberkati, sama seperti Allah memberkati Abraham. tinggal bagaimanak sikap kita atas panggilan Allah untuk menjadi berkat bagi yang lain. Hanya mereka yang berani mengatakan ya dalam menanggapi panggilan Allah sajalah yang akan terbekati. Amin.

Inspirasi: Kej 12:1-4a; 2 Tim 1:8b-10


Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.