iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Jangan Ingkari Diri

Hari-hari ini, di mana saja di negara ini,
ketidakjujuran bertumbuh subur di hampir semua institusi.
Sungguh tak ada maksud mengatakan ketidakjujuran itu hanya korupsi.
Tapi, kita semua tahu dan sadar kalau visi-misi-sasaran dari semua institusi
adalah demi kesejahteraan tiap insani.


Tapi, kenyataannya, teriakan 'ganyang koruptor' tak akan didengar.... itu sih pasti!
Justru mereka akan dibungkam hingga digiring ke balik jeruji.

Kita berharap: institusi agama menjadi solusi
tapi apa lajur, ia juga bergelimang dengan tindakan korupsi
bahkan, kaum agamawan - yang seharusnya menyuarakan suara protes tadi,
malah ikut diam seribu bahasa: seakan mereka tak mengerti.

Tak mudah mengatakan hal ini:
bahwa tiap orang hampir pasti taku kehilangan privelegi
yang sudah kadung mereka nikmati.
Entah itu kuasa, tapi lebih-lebih harta duniawi
yang juga mereka terima dari pengusaha dan penguasa negeri ini.

Banyak rohaniwan yang terjerat oleh intimitas relasi
antara dirinya dan si kaya, pun si penguasa negeri ini
hingga 'merawat relasi' adalah satu-satunya tindakan yang mutlak diamini.
dan, sungguh tragis, mereka menolak dikembalikan miskin dan/atau hidup tanpa 'kursi'

Saya, Anda, kita. ..
tak ada jaminan untuk tidak tergoda
oleh pesona harta dan kuasa
Bahkan, tak peduli kita akan kehilangan kesalehan dan kemurnian jiwa
Lantas kita akan menganut filosofi "hidup salah berparaskan mimik saleh"

Ubi bene ibi patria, di mana orang mengalami hidup sejahtera,
akan memeluk tempat yang ia diami sebagai tanah airnya.
Para koruptor itu memang hebat dengan segudang ilmu untuk berdebat
juga dengan segudang bakat bersandiwara di panggun-panggung nan penat

Hingga kaum miskin dan tertindas hanya bisa 
pura-pura kagum sembari mengaum
Dasar manusia berhati anjing, 
yang tunduk hanya kepada tuannya
 yang memberinya makan dan minum!

Ya, makin hari makin sedikit jumlah manusia yang manusiawi;
sebaliknya, lebih banyak hewan yang lebih manusiawi
atau manusia yang bersifat hewani.
Manusia - yang dalam lingkaran politik sering dikatai
"politisi yang doyan sikut sana sikut sini"
hingga apapun yang mereka ingini
serta-merta akan dipenuhi dengan mencuri.

dan...
kita yang menyaksikan panggung sandiwara itu
hanya bisa berteriak di keheningan rumah kita yang kumuh,
"Wahai manusia ciptaan Sang Ilahi, jangan ingkari hakikat dirimu!"





Cimahi, 28 Juni 2011-Untuk mereka yang suka korupsi tapi tampang suci-


Lusius Sinurat
www.5iu5.blogspot.com

Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.