iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Diam Dalam Nyepi

"Martua ma jolma na manangihon hata ni Debata, jala na olo mangulahonsa!" (Berhabahagialah orang yang mendengarkan Sabda Tuhan, dan tekun melaksanakannya).

Kalimat ini selalu diproklamirkan setelah pembacaan perikop kitab suci di setiap Perayaan Ekaristi di Gereja Katolik.

Ternyata kata MANANGIHON (MENDENGARKAN) harus diikuti oleh MANGULAHON (MELAKUKAN) menjadi syarat utama dalam MEMAHAMI isi dan mengimplementasikan muatan Kitab Suci dalam kehidupan sehari-hari.

Begitulah sebaiknya dalam memahami teks secara utuh, kita harus membaca / mendengarkan dan setelah mengerti bisa menerapkannya dalam hidup.

Tapi terkadang aneh. Sepanjang Misa atau menghadiri perayaan liturgi lainnya di gereja, kita sering lebih suka MEMOTRET event rohani itu daripada menyempatkan diri mendengar bacaan dari Kitab Suci atau Kotbah dari para imam yang memimpin perayaan.

Hari Raya Nyepi yang hari ini dirayakan dengan "DIAM" oleh umat Hindu seakan mengingatkan kita semua bahwa ada saat di mana, "Manusia hanya DIAM dan MENDENGARKAN suara semesta dan Sang Pencipta, agar ia mampu MENERAPKAN perintah sang Penciptanya dengan tepat."

DIAM-MENDENGARKAN-MELAKUKAN pada akhirnya adalah gerbang kebahagiaan (MARTUA, BERBAHAGIA), tempat di mana setiap mahluk hidup bersinergi satu sama lain, seperti persahabatan antara Bulan dan Matahari yang kadang saling menjauh dan sesekali saling mendekat; namun keduanya tetapi membentangkah keindahan semesta.

Selamat merayakan Hari Raya Nyepi untuk semua fesbuk yang merayakannya. Damai di bumi dan damai di surga!

Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.