iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Dukunglah Ahok Karena Anda Memang Ingin Mendukungnya

Dukunglah Ahok Karena Anda Memang Ingin Mendukungnya

Tak perlu menghabiskan waktu untuk mendeteksi siapa pendukung orisinal Ahok atau pendukung gelap atau pendukung yang tiba-tiba mengurusi sesuatu yang bukan urusannya. Ahok tetap akan melenggang maju, entah menang atau kalah. Ia punya ketetapan dan kita pendukungnya diharapkan hanya konsisten.

Hanya saja, seperti yang sudah saya katakan berulang-ulang, para pendukung juga tidak boleh membabi buta memberi dukungan hingga melupakan logika berpikir normal. Tuding menuding bahwa si X tak setia lagi mendukung Ahok, si Y kok tiba-tiba mendukung Ahok, dan si Z kok malah berhianat dan meninggalkan Ahok, dst. hanyalah permainan emosional yang menyita waktu Anda.

Bila memang Anda mendukung Ahok, sebagaimana juga nama grup ini adalah Dukung Ahok Gubernur DKI (DAG-DKI) dan fanpage Dukung Ahok Gubernur DKI maka Anda hanya boleh mendukung tetapi serentak tak boleh juga kehilangan akal sehat.

Juga sudah berkali-kali saya posting sejak awal tahun 2015 lalu, bahwa Ahok akan memiliki banyak musuh, entah musuh kita bersama Ahok, seperti koruptor, pengamal ketidakdilan, atau mereka yang saban hari mencari kesalahan Ahok.

Tetapi juga tak menutup kemungkinan bahwa musuh Ahok itu adalah ciptaan Ahok atau malah ciptaan kita sendiri. Bagian ini tak sulit untuk dijelaskan.

Kelemahan Ahok ada pada caranya mengatakan sesuatu dan terkadang mudah terpengaruh oleh situasi atau orang-orang di sekitarnya. Sementara kelemahan kita adalah mendukung Ahok hingga melupakan obyektivitas dalam berargumen.

Pengalaman mendukung Jokowi di media sosial hanyalah salah satu faktor yang selalu harus kita ingat. Apa itu? Semakin kita mendukung seseorang kita harus siap kehilangan orang lain.

Sebab, dalam konstelasi Pilkada, pilihan itu hanya terbentang pada satu orang. Artinya, memilih Ahok berarti harus siap dengan konsekuensi menang atau kalah, dihujat atau malah dipuji, ditemani atau malah dimusuhi oleh teman-teman kita di media sosial.

Untuk itu, jangan mudah terprovokasi, apalagi sampai tergiring oleh opini yang salah. Tautan berita harus kita seleksi. Jangan sembarang situs kita percaya. Kita harus mampu memilih sendiri situs berita atau siaran televisi mana yang paling obyektif mengenai PILKADA DKI.

Atau, bila Anda memiliki pendirian yang teguh dan sedikit agak cerdas, silahkan saja membaca berbagai pemberitaan tentang Ahok, tetapi itu Anda lakukan justru karena Anda sudah memiliki opini dan keteguhan pendapat sendiri.

Sebagai sesama pendukung Ahok, saya hanya berharap agar kita jangan sampai menghakimi si X, grup X, fanpage X, dst sebagai lawan Ahok sembari menuduh mereka sebagai antek-antek partai X, dst. Bukankah model beginian biasanya dilakukan oleh Jonru, Ahmad Dani, Fadly Zon, Lius, Ratna Sarumpate, dkk ?

So, pilihlah Ahok karena Anda mendukungnya, bukan karena banyak orang mendukungnya, melainkan karena Anda memang merasa Ahok adalah calon terbaik menjadi Gubernur DKI periode 2017-2022 yang akan datang.

Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.