iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Biarkan Kritik Selalu Menggelitik

 "Maaf Pak. Saat mengajar tadi bapak terlihat tidak sibuk. Makanya saya tidak mau bertanya seperti biasa, karena takut bapak jadi malu," kata Tombang mahasiswa Fakultas Pendidikan kepada dosennya, Dr. Togar.
Bagi Anda yang bekerja sebagai pengajar, entah guru atau dosen, mungkin kalimat di atas tidak Anda inginkan  menghampiri telingat Anda. Tak hanya guru atau pengajar, para trainer, otivator dan siapa saja yang pekerjaannya selalu berkutat dengan presentasi pasti tak menginginkan kritikan sejenis.

Pernah seorang teman tiba-tiba marah dengan pipi memerah saat saya sampaikan kritik audiensnya sehari sebelumnya. Tentu saja ia berterima pada kritik itu. Sebaliknya ia justru mengatakan bahwa audiens yang sama juga ngomongin saya tidak rapih saat menyaji kepada mereka.

Begitulah kritik tak disukai karena menggelitik. Lantas mengapa kita cenderung menghindari kritik, dan serentak kita lebih suka puja-puji kendati hanya disampaikan dengan kalimat basa-basi? 

Kritik memang menggelitik, sebab kritik memang berfungsi untuk mengingatkan bahwa kita tak sempurna.  Artinya, kritik itu sangat penting dan jangan lantas berbangga diri bila tak pernah menjadi alamat kritik orang lain.  

Nah, bila mendapat kritikan dari orang lain, terimalah. Silahkan tanyakan dan cari tahu sudut pandang si pengkritik. Sebab, tidak ada salahnya mencari tahu detail kritik yang ia sampaikan dan hal itu sangat penting untuk pertumbuhan kita.

Kita bisa belajar dari mereka dan melakukan koreksi terhadap diri kita sendiri. Sebab, bisa jadi kritik yang disampaikan benar adanya, tapi serentak bisa saja itu fitnah belaka. 

Maka, bila perlu carilah alasan dari orang yang memberikan kritikan dan saran kepada kita. Toh, kita tidak akan menjadi rendah dengan hal (kriti) itu; sebaliknya, pendapat orang tersebut bisa jadi membuka persepsi, wawasan, maupun paradigma baru yang mendukung tujuan hidup kita.

Lantas, mengapa kritik tak terhindarkan dalam hidup kita? sebab tak ada jaminan bahwa kita terbebas dari kritik. Ya, tak ada yang bisa menjamin bahwa kita bisa aman dari kritik.Toh kita hanyalah manusia dengan segala keterbatasan yang melekat. 

Nyatanya, di dunia ini lebih banyak orang yang suka mengkritik, daripada dikritik.


Lusius Sinurat

Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.