iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

FPI, Bidan dan Hologram

FPI, Bidan dan Hologram
Foto: Internet
Habib Rizieq (HR) dan FPI-nya suka sekali membangkitkan segala sesuatu yang mati alias sudah tidak ada. Itu karena HR senang hidup di masa lalu.
HR bilang dalam lembaran uang rupiah ada simbol PKI. Tentu saja, orang yang datang dari masa lalu tak mengerti apa itu hologram dan bagimana cara kerjanya.

Awalnya publik senang ketika HR menghina lembaran uang Rupiah yang dituduhnya menggunakan lambang palu arit itu. Artinya publik berharap agar HR segera mengharamkan Rupiah, agar HR dan FPI-nya tak lagi bisa menysentuh rupiah yang biasa dibayarkan by request dari si empunya kepentingan.

Sayang sekali. Ternyata HR hanya ingin mengalihkan kasus penistaan agama yang dituduhkan PMKRI dan berbagai ormas lain. Mungkin ia lagi kelabakan mencari siapa Bidan yang membantu persalinan Bunda Maria saat melahirkan Yesus.

HR menyerah mencari dan membuktikan omongannya saat berkotbah didepan pengikutnya yang selalu menyela dengan teriakan, "Bakar!" dan disambut HR dengan candaan ala smiling killer, "Bakar..bakar aje. Emangnya jagung?"

Bidan tak ketemu. Uang yang sudah banyak dikeluarkannya untuk mencari bidan sia-sia. Akhirnya, dalam perjalanan mencari "bidan", ia melihat lembaran uang baru yang sangat banyak di saku jubah putihnya.

"Masya'alloh. Rupanya uang ini yang menyebabkan pencarianku sia-sia. Bagaimana tidak? Uangnya pake simbol Palu dan Arita yang dipakai Partai Komunis Indonesia (PKI) di erah Soekarno. Pasti Nabi Isa tak sudah menerima uang berlogi PKI ini." kata HR ditengah perjalanannya.

Pada saat itu pulalah HR mengumpulkan para pengikut setianya, yakni orang-orang yang berpikir uang, kekayaan dan kebahagiaan akan ditururnkan langsung dari langit.

HR emang ada-ada aja. Mulutnya tak bisa berhenti menyalahkan dan menyalahkan. Ini juga yang diikuti oleh pengikutnya seperti Munarman yang terkenal dengan menyiram teh ke wajah salah satu profesor saat talkshow di televisi 2 tahun silam.

Tak hanya Munarman, Gusjoy, Habib Novel dan semua dedengkotnya FPI belum sekalipun di depan publik mengakui dirinya salah. Yang ada mereka semua seperti anggota paduan suara yang berteriak, "Bukan aku, tapi dia yang salah!"

HR emang luarbiasa membentuk karakter anggotanya. Mereka semua dididik untuk mencari kambing hitam lebih dahulu sebelum melakukan tindakan kriminal. Hanya kadang kasihan, ketika kambing hitam tak ketemu, mereka selalu menemukan onta di "gurun pasir" kehidupannya.

#SalamHologram


Lusius Sinurat

Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.