iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Natal Politis dan Tangisan Bayi Yesus

Natal Politis dan Tangisan Bayi Yesus
Tangisan gembira bayi Yesus nyaris tak terdengar ditengah riuhnya proses persidangan di pengadilan, saat beberapa orang pengikutNya turut diciduk KPK karena turut mencuri uang negara dalam proyek e-KTP.

Tangisan kehidupan bayi Yesus bahkan samasekali tak terdengar oleh masyarakat anonim, yakni mereka yang mengaku bertuhan dan beragama tetapi apa yang ia katakan dan lakukan sangat jauh dari ajaran agamanya.

Hanya Maria dan Yosef yang mendengarkan dengan jeals suara tangisan sukacita bayi Yesus itu, disusul oleh para gembala dan tiga Majus dari Timur jauh.

Demikianlah Yesus lahir dalam keheningan Nazaret: tubuh mungilnya tak dibungkus dengan lampin kemewahan Herodes, pun tempat tidur emas ala Kaisar Romawi.

Itu karena kelahiran Yesus justru berlangsung ditengah hiruk-pikuk Perayaan PASKAH Agama Yahudi, dibawah pimpinan kaum Farisi dan kaum Saduki.

Saat ini pun Yesus lahir dalam sepinya agama, saat di mana Tuhan diperlakukan sebagai "barang bermerek" dan agama sebagai "alat pemasaran" oleh para politisi dan para ulama yang gila uang dan nafsu pada kursi kekuasaan.

Begitu menggiurkan harta dan kekuasaan itu (juga wanita bagi pria) hingga banyak orang rela membungkam hatinya dengan berbagai kepentingan diri agar hatinya abai pada kebenaran Tuhan yang diimaninya dan agama yang dianutnya