iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Harga Diri


Setiap orang terlahir untuk membantu dunia agar lebih baik dari sebelumnya. Secara eonomis, pertambahan jumlah manusia, oleh karenanya akan mempermudah tujuan di atas. Persoalannya, kelahiran manusia baru seringkali malah mempersulit tujuan hidup.


Ya, untuk memperbaiki dunia agar lebih baik tadi. Ini fakta lain dari pertambahan jumlah manusia.

Jadi bukan dunia yang kejam, melainkan mahluk dunia yang justru tak merawat dunia dengan baik, khususnya manusia. Lihatlah betapa semakin hari justru semakin banyak orang yang seluruh hidupnya larut dalam persaingan mencari kekayaan dan kekuasaan.

Entah benar atau tidak, orang yang empunya kuasa dan harta seringkali merasa dirinya sukses dalam membangun dunia. Alasannya beragam, mulai dari kemampuannya berderma kepada orang miskin hingga kemampuannya membuka lapangan kerja baru bagi yang membutuhkan.

Artinya, banyak orang mengekspresikan upaya pencapaiannya tadi sebagai peningkatan harga dirinya. Sederhananya, orang-orang jenis ini seringkali beranggapan bahwa semakin kaya dan berkuasa seseorang maka harga dirinya otomatis akan semakin tinggi.

Begitulah harga diri dimaknai orang di dunia yang dikuasai paham pragmatisme dan kapitalisme ini berjalan. Dunia, semakin hari justru semakin abai pada makna harga diri yang sesungguhnya, yakni diperlakukan secara manusia secara manusiawi.


Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.