iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Pendidikan Itu Sobat Intim Politik

Pendidikan Itu Sobat Intim Politik
Percaya atau tidak, dunia Pendidikan kita tidak terlalu berbeda dengan dunia politik, khusus dalam tata pengelolaannya. Itu wajar, bahkan seakan-akan sudah mentradisi. Begitu kata beberapa pendidik yang saban hari menggelutinya.

Buktinya apa? Setiap pergantian mendikbud, kebijakan bidang pendidikan selalu berubah, minimal selalu melahirkan kegamangan dalam hal penerapan kurikulum.

Ada beberapa indikator dari pernyataan di atas . Hampir di setiap tahun ajaran baru, buku pelajaran berubah. Padahal content-nya tidak jauh beda. Yang beda itu hanya redaksi dan nama penerbit. Akibatnya, buku senior yang sudah naik kelas atau lulus tidak dapat lagi diturunkan ke juniornya.

Para pengampu dan penanggung jawab bidang pendidikan di pemerintahan kita mungkin saja berpikir bahwa semua siswa datang dari orangtua yang mampu secara ekonomi. Padahal faktanya, tidak. Dari penerbit dan percetakan hingga kepala sekolah seakan betah berbagai komisi. Kasihan orangtua yang miskin mereka paksa harus membeli buku untuk anaknya

Tentu hal ini terkait dengan politik dan bisnis. Ya, perilaku merugikan masyarakat dengan mencari keuntungan diri sendiri. Itu berarti dibandingkan pengaruhnya pada kualitas pendidik dan peserta didik, pola penggantian kurikulum ini rasanya lebih besar efek negatifnya.

Tak hanya uang rakyat yang dihabisi, tetapi juga hutan pinus digunduli untuk membuat kertas. Lantas di mana letak pendidikannya?


Lusius Sinurat

Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.