iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Pendekatan Bottom-Up

Pendekatan Bottom-Up
Pendekatan bottom – up antara lain dilakukan dengan menjajaki dan metode-metode penyembuhan medis dan psikologis tradisional yang dipraktikkan oleh masyarakat setempat.

Sejauh hal itu positif maka sebuah komunitas akan mengadopsinya dan sebaliknya sejauh hal itu tidak memadai (negatif), maka komunitas itu akan menjelaskannya kepada masyarakat.

Mempelajari nilai-nilai sosial yang dianut masyarakat, seperti nilai kesehatan keyakinan, dan bagaimana hal tersebut dipraktikkan dalam komunitas mereka.

Komunitas akan mengadakan pendidikan tertentu secara efektif. Caranya adalah sebagai berikut:
  • Sebelum memulai lokakarya pendidikan kesehatan, sebuah komunitas, misalnya akan bekerjasama dengan medical service dept dalam meminta bimbingan seorang pendidik kesehatan profesional di indonesia, termasuk arahan dari menteri kesehatan RI.
  • Lokakarya-lokakarya ini akan diadakan secara audio-visual dan sedemikian menarik perhatian peserta. Selain metode kuliah, lokakarya juga akan menggunakan alat bantu visual, diskusi kelompok, konsultasi kesehatan, wawancara, dan demonstrasi tertentu.
Melaui pengembangan komunitas, teknik ini kemudian akan diuji dan dievaluasi bersama dengan departemen lain di komunitas yang sama untuk selanjutnya menentukan cara yang paling diterima dengan baik oleh masyarakat.


Pegangan Untuk Pengembangan Komunitas Di Masa Mendatang

Sebagai training center berbasis psikologi, praktik di atas sudah dilakukan oleh departemen psikologi, tepatnya lewat pengajaran dengan berbagai alat bantu. 

Cara ini sudah terbukti mendapat dukungan antusia dari para peserta yang pernah mengikuti program komunitas.

Selain itu, komunitas dibutuhkan kompetensi budaya, penilaian intensif nilai-nilai masyarakat, penyesuaian terhadap preferensi budaya, dan ruang untuk dialog terbuka dan umpan balik untuk melaksanakan kampanye pendidikan kesehatan berkhasiat. > Baca Dari Awal!


Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.