iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Penampakan dan Ziarah

Penampakan dan Ziarah
Ziarah adalah perjalanan religius untuk mengunjungi suatu tempat yang istimewa, misalnya tanah tempat Yesus hidup, atau makan St Petrus dan Paulus di Roma.

Kebanyakan tempat ziarah bagi Maria berpusat pada suatu gambar atau patung. Misalnya saja, lukisan Maria dalam Gereja Agung Maria di Roma yang katanya dilukis oleh St Lukas.

Meskipun ceritera itu tidak benar, namun gambar itu tetap disenangi orang dan memang membantu orang untuk berdoa.

Tempat-tempat itu banyak sekali, di Itali saja terdapat lebih dari 1100 tempat ziarah untuk Maria. Yang paling terkenal secara internasional adalah:

  • Guadalupe Meksiko. Di sana Maria menampakkan diri kepada seorang petani India sederhan tahun 1531.
  • Lourdes Perancis. Disana Maria menampakkan diri kepada S. Bernadette pada tahun 1858.
  • Fatima Portugal. Tahun 1917, Maria menampakkan diri kepada 3 anak kecil.
  • Loreto Itali. Katanya para malaikat pernah menerbangkan rumah Maria di Nazareth ke tempat ini, tetapi ini hanya sebuah legenda saja.

Yosef Kardinal Ratzinger (Paus Benediktus XVI) dalam laporannya yang terkenal dengan judul “The Ratzinger Report” dalam tabloid Pittsburgh Centre For Peace edisi musim semi 1992/1993 mengatakan bahwa salah satu tanda atau petunjuk pada abad ini ialah terjadinya penampakan Maria di seantero dunia.

Berita-berita penampakan itu menimbulkan masalah bagi Gereja, kepastian akan penampakan ini sangat sulit. Penampakan Maria di Guadalupe, Luordes, dan Fatima telah diakui Gereja, walaupun tidak dijamin kesungguhannya.

Bagi umat, penampakan boleh dipercaya, boleh tidak. Gereja sendiri sangat berhati-hati dalam menentukan sikap. Sikap kritis ini memang patut dilakukan karena sering muncul cerita seperti itu yang tidak benar.

Misalnya, antara tahun 1930-1970 telah dilaporkan terjadi 60 penampakan Maria dari Italia, 12 dari Perancis, 7 dari sepanyol, 5 dari Jerman, 3 dari Amerika. Semuanya diteliti dan hampir semuanya ditolak sebagi kejadian yang tidak wajar.

Penampakan-penampakan pokok yang diakui Gereja ialah

  1. Guadalupe, 1531; 
  2. Paris 1830-1832 (kepada S. Katarina Laboure); 
  3. La Salette, Perancis 1846 (kepada 3 anak); 
  4. Louurdes 1858 (kepada Bernadette); 
  5. Pompeji, Italia 1876; 
  6. Pontman, Perancis 1871; 
  7. Beauraing, Belgia 1932-1933 (kepada 5 anak); 
  8. Banneux, Belgia sebuah patung Maria mengeluarkan air mata (1133). 

Banyak orang memandangnya sesuatu yang penting. Peristiwa itu dianggap gaib dan sangat berkesan kepada mereka. Tetapi maksud Bunda Maria sebenarnya bukan berbuat gaib atau memberikan informasi baru.

Penampakan yang wajar mengajak kita untuk lebih baik lag menghayati kehidupan iman kita: pertobatan yang sungguh, perhatian untuk sesama, dan hidup doa.


Bagaimana di Indonesia?

Tempat ziarah yang paling terkenal ialah Sendangsono, Boro, Jawa Tengah. Sudah pada jaman kuno di tempat itu terdapat sebuah danau(sendang) dengan dua pohon sana. Menurut aliran kebatinan Jawa, pohon-pohon itu dihuni oleh dua roh raksasa. Tempatnya dianggap keramat.

Oleh Pastor Van Lith SJ, tanggal 14 Desember 1904 tempat itu digunakan untuk membabtis orang-orang jawa sejumlah 173. Dan untuk menidas praktek tahayul di sekitar tempat keramat itu, ditempatkanlah sebuah patung Maria, berkembanglah sampai sekarang menjadi tempat ziarah Maria yang paling ramai di Pulau Jawa.

Tempat lain yang juga menarik perhatian ialah Larantuka. Di sana Maria dihormati sebagi Renya Rosario sudah sejak zaman Santo Fransiskus Xaverius. Menurut cerita rakya setempat, Maria sendirilah yang menyebabkan orang membuat penghormatan khusus kepadanya.

Sebuah Gereja di Malaysia dihancurkan banjir, putung Maria hanyut. Dalam perjalanannya patung itu sempat berlabuh di beberapa tempat antara lain di Kalimantan, Minahasa, Ternate, Ambon, tetapi tidak disambut baik. Akhirnya patung itu sampai di Flores yang masih beragama asli.

Cimahi, 30 Mei 2011

Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.