iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Monang

monang


Kalimat "Kita adalah pemenang!" (We are the winner!)biasanya menjadi andalan para motivator saat memulai berbicara dihadapan pendengarnya.

Ada benarnya. Karena pertarungan hidup hanya akan mengasilkan pemenang (the winner) atau pecundang (the loser).

Mereka yang akan jadi pemenang hanyalah mereka yang mau dan mampu "menjadi manusia" (be human) yang keberadaannya berarti bagi yang lain (human being).

Dalam kisah penciptaan, Adam dan Hawa menegasi eksistensinya sebagai manusia, hanya demi memenuhi hasrat makan "buah pengetahuan" yang setiap hari menggodanya. Adam bahkan menyalahkan Hawa, dan Hawa juga menyalahkan ular yang menggodanya.

Hasrat untuk bebas tanpa batas, melakukan apa saja tanpa peduli yang lain, termasuk membunuh demi mendapatkan tahta...hanyalah beberapa hal yang menghambat kemenangan.

Nyatanya, kemenangan tidak dapat diraih dengan modal nafsu atau hasrat liar. Kemenangan itu harus diusahakan. Dan kita semua punya potensi untuk meraih kemenangan, asal kita percaya pada diri sendiri, memiliki dedikasi dan kebanggaan terhadap apa yang diperjuangkan.

Benar, bahwa semua orang dilahirkan untuk menang, minimal menang atas kelemahannya. Namun untuk menjadi pemenang, kita harus merencanakan (menyusun strategi) untuk menang, mempersiapkan diri untuk menang, serta berharap untuk menang.

Selain itu, kemenangan juga tak bisa dilepaskan dari peran Tuhan dan sesama. Itu sebabnya, dalam berbagai jenis perang, para panglima perang selalu berkata, "Iuvante Deo vincimus" (dengan pertolongan Tuhan kita akan menang). Kita akhirnya sadar betapa tingginya harga sebuah kemenangan.

Tampaknya alasan ini pula yang menggerakkan banyak orang tua menamai anaknya dengan nama Monang, Hamonangan, Parmonangan (Batak), Victor, Victory, Victoria, Victorius (Inggris/Latin), dan berbagai nama dalam bahasa lain yang puya arti yang sama: "menang"***

#sainaadongdo
Terimakasih bang dr. Robert Sinurat, Cici Verocina dan dr MONANG Sirait @moonangsrt atas percakapan kita saat makan siang tadi. Tetaplah menjadi sosok haMONANGan!

Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.