Biasanya, para pelawak acara komedi #laporpaktrans7 -- saat kedatangan gasis cantik, hampir selalu lincah menyisipkan pertanyaan ini: "Sudah lama?"
Si gadis lantas akan bertanya balik, "Apanya?"
Nah, di sini gerrrr-nya, tepatnya saat salah satu dari komandan atau trio mulut lancip @suryainsomnia @wendicagur atau #andikapratama menimpali "cantiknya?"
Kata #cantik tak saja terdengar menyenangkan di telinga para wanita, tapi juga akan membuat wajah mereka memerah plus ekspresi tersipu.
Beda lagi di Medan. Kata #cantik tak hanya dilamatkan kepada wanita. Bunga, hewan, barang-barang, bahkan orang mabuk dan sakau serung disebut lagi #cantik.
"Dimana si Polan, lae?" tanya si Joel.
"Lagi cantik dia, laeku," jawab Dapot.
Di sini jelas kalau kata #cantik berarti sedang mabuk, asyik bernyanyi trio di lapo tuak, atau malah sedang sakau dengan narkobanya.
Entah sejak kapan kata "cantik" justru menggambarkan tindakan negatif atau diluar persona. Bisa jadi karena bagi orang Medan, kata #asyik atau #teler tidak populer.
Ini tak lantas berarti kalau orang Medan tak paham sinonim dari kata cantik, yakni elok (rupa), molek atau rupawan, indah, dst.
Itu sebabnya ketika 2 atau 3 orang cowok Medan lagi nongkrong di lapo lalu melihat seorang gadis lewat di dihadapan mereka.
"Aduh mak. Cantik kali kau ito!" kata Sando.
Si gadis lalu memelototi Sando dan bertanya balik, "Cantik, cantik, cantik mata kau. Siapa kau bilang cantik?"
Tak mau kalah, biasanya para pemuda Medan akan menjawab, "Maksud kami tasmu itunya yang kubilang cantik. Jadi bukan kau, ito!"
Begitulah kata #cantik tak selalu menggambarkan keindahan atau keintiman dalam arti positif. Ternyata, kata #cantik juga bisa menjadi sumber pertikaian.
Ini terjadi ketika pria bersuami duduk bareng istrinya, dan spontan menyebut kata "cantik" sembari menujuk seorang wanita yang duduk di hadapan mereka jauh dari mereka.
Apakah Anda sudah cantik hari ini?
š¤£ #sainaadongdoš
Foto: *hanya pemanis
Credit photos: @luna_cheng1987
Posting Komentar