iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Kita dan Hidup di Dunia Kiwari

Kita dan Hidup di Dunia Kiwari


Beberapa hal yang sangat menonjol di kancah peradaban kiwari (Sunda = kini, terkini, sekarang) adalah budaya individualisme, pluralisme, audio-visual style, dan budaya hedonistis lengkap dengan akibat yang ditimbulkannya. Kita lihat satu per satu yuukk.... !

1. Individualisme.
"Roh" Individualisme dengan gagah menelurkan gaya hidup modern yang memisahkan antara kerja dan hidup keluarga. Akibatnya pergaulan dengan sesama dan partisipasi dalam kegiatan semakin dirasakan sebagai gangguan. Lagi, Interaksi dengan sesama secara hangat hilang. Contoh banyak anak merasa tidak punya orang tua.

2. Pluralisme. Dengan alasan pluralisme orang hidup dalam suasana perbedaan suku, daerah, agama dan kepercayaan. Saat itu kontrol sosial untuk pelaksaanaan hidup beragama semakin pudar. Orang bekerja atau tidak, cuek saja !

3. Masyarakat Audio-Visual. Pandangan hidup, cara hidup dan gaya hidup setiap orang ditentukan oleh media audiovisual. Seorang ibu rumah tangga pun jadi bingung ketika anaknya bertanya tentang "Sutra" atau "Durex"yang iklannya hampir setiap hari ia tonton di TV. Tak ayal lagi, masyarakat pun turut terbawa gaya hidup media.

4. Tantangan Budaya Hedoristik. Budaya hedonistik mengajarkan bahwa ajaran hidup yang sejati adalah kesenangan atau kenikmatan. Hidup dipandang "berarti" bilah seseorang dipenuhi kesenangan, kemewahan, dan kenikmatan. Budaya ini berkembang dalam 4 wilayah, yakni
  • Konsumerisme: hidup ditentukan oleh daya beli sesuatu; 
  • Mumpungisme: muncul sebagai akibat dari gaya hidup individualis di mana seseorang akan mencoba segala cara untuk memenuhi hasrat dan nafsunya memiliki sesuatu; 
  • Sloganisme : untuk menutupi kepentingan pribadinya, seseorang akan berkedok dengan nilai -nilai luhur, moralitas, tanggung jawab, walaupun yang sungguh terjadi adalah hal sebaliknya. Misalnya: seseorang meninggalkan rumahnya selama 18 jam untuk mencari nafkah bagi keluarganya, padahal pada kenyataannya ia beerja demi "mempertontonkan" status baru nya.
  • Tegaisme ; orang akan menghalalkan segala cara, termasuk membunah sesamamanusia demi memnuhi kebutuhannya, contohnya suka memeras, menipu, menindas, dll.
Lantas, bagaimana Anda hidup bahagia di tengah tantangan-tantangan jaman ini ?

Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.