iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Jokowi Boneka Asing?

Jokowi Boneka Asing?

Setelah dituduh doyan pencitraan, Jokowi juga dianggap sebagai Boneka Asing! Jokowi dituduh boneka Ibu Megawati, bahkan beredar foto Jokowi digendong kain di pelukan Megawati. Secara semiotik, gambar yang dipublis oleh Jokowi haters ini seakan membenarkan bahwa Jokowi mutlak membutuhkan restu Megawati menjadi capres.

Ada benarnya sih. Jokowi memang harus diusung partai untuk menjadi presiden. Jokowi dengan perlahan berhasil menaklukan Megawati. Pada saat akan menjadi gub DKI, sebenarnya Mega dan PDIP hanya akan mencalonkan menjadi wagub. Tetapi dengan tegas Jokowi mengatakan “Jika bukan DKI 1 saya lebih baik tetap di Solo”.

Jokowi menolak dengan tegas permintaan Mega untuk menjadikan dirinya 'hanya' wagub. Akhirnya, Mega dan PDIP pun sepakat mengusung Jokowi menjadi DKI 1 dan... berhasil!!!

Beberapa bulan lalu dimuat foto Jokowi saat mencium tangan Bibit Waluyo, gubernur Jateng di masa Jokowi masih menjabat Walikota Solo. Masyarakat jateng dan seantero nusantara ini juga tahu bahwa Jokowi pernah berseberangan dengan Bibit.

Di era Bibit masih gubernur Jateng, Jokowi pun tegas saat harus berbeda pendapat dengan sang bosnya, Bibit Waluyo yang nota bene juga sesama kader PDIP (kendati Bibit akhrinya menyeberang ke Partai Demokrat).

Berita ini menjadi sangat menarik baukan pada hasil pertikaiannya, melainkan cara Jokowi menghadapi Bibi yang terkenal dengan motto 'bali ndeso mbangun ndeso' itu. Jokowi tetap santun. Ia tidak menampakkan permusuhan atas perbedaan prinsip.

Di titik inilah Jokowi sebagai seorang komunikator ulung. Sama sekali tak tampak mentalitas "tipe boneka" sebagaimana dituduhkan oleh seorang purnawirawan jenderal yang justru bermental boneka mantan mertuanya dulu. Sebaliknya, Jokowi malah tampil secara jitu dalam menjalankan strategi komunikasinya yang mumpuni.

Masih dalam konteks Pilkada DKI tahun 2012 silam, Prabowo melalui Gerindra justru mencalonkan Jokowi jadi gubernur DKI, dan bukan sebagai wagub sebagaimana telah direncanakan PDIP sebelumnya. Sayangnya Prabowo punya maksud lain: ada udang dibalik batu!

Prabowo memilih Jokowi sebagai Gubernur DKI justru karena berharap Ia akan didukung oleh Jokowi dan PDIP menjadi capres di 2014. Namun karena Jokowi setia pada rakyat dan bangsa, ia tidak mau mejadikan dirinya sebagai boneka siapapun, tak terkecuali Prabowo yang dulu mengusungnya sebagai cagub. Tak herang bila Prabowo beran saat Jokowi akhirnya malah bersedia menjadi capres melalui PDIP.

Prabowo pun merasa dikhianati. Baik secara langsung atau lewat corong para jubir lainnya sang letjen purnawirawan itu pun menyebarkan isu "Jokowi sebagai Presiden Boneka". Lagi...dan.... lagi...lawan politik Jokowi pun kebakaran jenggot hingg menyebar isu miring.

Khusus untuk Prabowo, ia sungguh terlihat sangat panik mendengar berita penetapan Megawati dan PDIP saat mencalonkan Jokowi sebagai capres 2014. Ia pun menyerang Jokowi secara bertubi-tubi: mengungkit perjanjian batu tulis, menulis puisi sindiran presiden boneka, dan lain sebagainya.

Ya... Jokowi memang selalu dilawan oleh isu yang berlawanan dengan bukti yang ada. Ia dituding sebagai capres berkat pencitraan, padahal citra Jokowi secara nyata justru terbentuk dengan sendirinya berkat kinerjanya yang baik.

Begitu juga saat ia dituduh boneka, padahal Jokowi justru tidak mau jadi boneka siapa pun, tak terkecuali menjadi bonek PDIP atau boneka Megawati. Pertanyaannya adalah benarkah Jokowi seorang eksekutor yang plin-plan?


Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.