Menulis itu ibarat merangkum peziarahan hidup. Ada gelombang dinamis dan statis di saat kita mengurai apa yang telah terjadi dalam hidup, juga hadir aura negatif dan positif di dalam prosesnya.
Tema apa pun yang Anda tulis tak serta-merta bisa lepas dari faktor psikis dan psikologis Anda di saat menulisnya. Tentu ini bukan melulu soal mood, tetapi juga menyangkut sentuhan rasa atas realitas yang pernah terjadi terkait tema yang Anda sedang tulis, juga atas realitas faktual yang kini sedang Anda alami.
Merangkum partikel-partikel ide ke dalam satu wadah bernama buku ibarat menghadirkan pengalaman "melahirkan" sebuah "ide utuh dan sistematis" dari isi kandungan otak Anda yang mungkin telah tersimpan sekian lama.
Dan setelahnya, Anda tinggal membiarkan "ide utuh dan sistematis" itu menangis dan memerangkak di otak para pembacanya, hingga ide tersebut bisa lebih leluasa bergerak sempurna bersama hidup mereka.
Carpe diem !
Posting Komentar