iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

BPP Balon Bupati Simalungun 2015-2020

BPP Balon Bupati Simalungun 2015-2020
BPP Balon Bupati Simalungun 2015-2020
Banyak orang bertanya siapa Bona Petrus Purba dan mengapa beliau berani mencalonkan diri jadi bupati di Simalungun? Bona emang belum tenar sebagai publik figur. Kalau begitu mengapa ia berani mencalonkan diri menjadi orang nomor satu di Kabupaten Simalungun?

Pertama-tama izinkan saya melanjutkan sharing saya. Bona Purba memang bukan tipikal tokoh yang akrab dengan kamera wartawan. Ya, seperti kita tahu semua bahwa banyak pejabat di kementerian keuangan yang secara otomatis akrab dengan kamera, tepatnya setelah mereka ditangkap KPK. Mereka yang masih bersih, cenderung tak laku menjual di media. Media lebih suka mereka yang melenceng daripada mereka yang kinerjanya tulus dan lurus di ‘lahan basah’ itu.

Bona adalah salah satu yang terlewatkan oleh sorotan kamera itu. Ia banyak bermain dibalik layar. Bona pernah cerita betapa ia begitu lega ketika bisa menghindari segudang godaan yang menghampirinya, saat penyidikan kasus korupsi.Benar bahwa tak ada jaminan bahwa Bona bersih, terutama dihadapan orang yang tidak mengenalnya. Tetapi bila perlahan Anda mengenalnya, Anda akan terpana dengan kesederhanaanya, bukan hanya sekedar terpana pada baju murah yang melekat di tubuhnya, atau juga pada kendaraan yang menemaninya.

Bona memang selalu tampil sederhana dan apa adanya…... dan kesederhanaan itu justru berasal dari hatinya. Saat mengenalnya pertama kali di Jakarta, saya seakan tak percaya kalau dia orang hebat yang selalu diceritakan teman-teman di CMVE (Corona Mea Vos Estis, komunitas alumni Seminari Christus Sacerdos Pematangsiantar).

Tak tampak di wajahnya ekspresi jaim ala pejabat, atau mencoba menjaga jarak dengan adik-adik kelasnya yang mungkin 20-30 tahun dibawahnya. Bona selalu berusaha membiarkan tubuhnya bergerak dinamis dan membiarkan hatinya mudah terpaut dengan welas asih. Harap diingat bahwa kesederhanaan adalah unsur terpenting dalam diri seorang pejabat.

Saya hanya mencoba memperkenalkan Bona dari sudut pandang saya dan juga dari beberapa sahabat yang memang satu sama lain saling kenal, entah dengan Bona, entah dengan saya sendiri.

Sekali lagi, Bona memang bukan publik figur bak seorang artis atau pejabat nomor wahid di negeri ini. Ia tidak tenar, tepatnya belum tenar di Kabupaten Simalungun.

Hingga kini, minimal sejauh saya tahu, Bona baru tersohor di tempat di mana ia pernah bekerja di beberapa propinsi di republik ini dan juga di komunitas di mana ia menjadi ketua umumnya, yakni di komunitas Mantan Seminari Christus Sacerdos dengan nama Corona Mea Vos Estis (CMVE) yang membawahi lima ribuan anggota di seantero jagad ini.

Ya, ketenarannya masih ‘lokal’. Bona yang kini menjabat sebagai Kepala Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah di BPKP Provinsi Papua sejak tahun 2013 hingga kini memang sedang ‘bertapa’ di ujung Timur negara tercinta ini.

Akuntan yang pernah bekerja di BPKP Pusat, Jakarta (1987), Ketua Tim Audit di BPKP Provinsi Riau, Pekanbaru (1989 – 2000), Kepala Seksi Pemeriksaan Khusus di BPKP Provinsi Kalimantan Timur (2000 – 2003) dan pada Pengendali Teknis Audit di BPKP Pusat (2004-2013) ini tak ayal lagi telah mengerti persoalan keuangan di negara ini, termasuk diantaranya bagaimana memaksimalkan kas negara untuk kemaslahatan orang banyak.

Inilah yang menjadi salah satu poin penting mengapa beberapa sahabat dan ratusan relawan berkehendak menggiring tokoh kita yang satu ini menjadi pemimpin di daerah Simalungun, tempat asalnya.

Bersamaan dengan tujuan itulah dibentuk komunitas di dunia maya dengan nama Relawan Bona Purba yang bertujuan untuk mewartakan dan meyakinkan masyarakat Simalungun bahwa kini mereka memiliki mutiara yang kini masih tersembunyi di Papua namun bisa mereka bawa ke tempat asalnya di Simalungun.

Benar bahwa Bona belum setenar JR Saragih yang incumbent dan kini sedang menjabat bupati Simalungun, atau mungkin juga calon yang lain yang memang sehari-hari berkutat denga pekerjaan di daerah Simalungun sana.

Lantas bagaimana cara kita meyakinkan publik di Kabupaten Simalungun tentang niat tulus Bona untuk melayani mereka?

Kita sendirilah yang selayaknya mewartakan bahwa dari tanahnya mutiara hitam Papua sana tersimpan mutiara putih yang berasal dari Saribudolok – Simalungun dan seiring waktu ia akan segera tenar dan dikenal masyarakat Simalungung.

Ketenaran memang penting ketika anda menjadi pejabat publik; tetapi serentak ketenaran itu adalah proses yang bermula dari ketulusan, kerendahan hati, pemberian diri dan penampilan sederhana di saat melayani orang-orang lain di sekitar kita.

Horas bani hita haganupan
HaBONAron do BONA

Catatan:

*Tulisan ini pernah dipublish di facebook Relawan Bona Purba dan di Website resmi Tim Sukses Bona Purba dengan judul "Bona Di Mata Sahabat"
**Foto-foto yang dicantumkan dalam tulisan ini adalah hasil jepretan penulis.

Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.