.JPG)
Himbauan itu berkali-kali diunggal ke media sosial, ke koran-koran, dan media elektronik lainnya. Bahkan tak jarang diucapkan langsung di mesjid-mesjid tempat mereka memiliki mimbar sendiri.
Sayang sekali, himbauan ini sering tidak dihiraukan oleh saudara-saudari yang juga beragama Islam. Terkadang kasihan juga para ulama jenis ini. Capek menghimbau umatnya, eh malah dicuekin.
Lantas mengapa tidak dihiraukan? Setelah diteliti secara saksama, terutama oleh ahli tata kata (etimolog) dan filolog (ahli istilah) ternyata penyebabnya cuma satu.
Para ulama mengatakan "Haram mengucapkan selamat natal kepada umat Nasrani (bdk. Kata "Nasrani" berarti 'para pengikut orang Nasaret (asal Yesus)" Padahal dunia telah bersepakat bahwa tidak ada agama Nasrani (pengikut orang nasaret atau Nazaremus dalam bahasa Latin), sebaliknya yang ada itu agama "Kristen".
Istilah "Kristen" sendiri mengacu pada paham teologis bahwa Yesus telah digelari Kristus (yang diberkati) oleh Allah.
Apa artinya dalam konteks haram-halalnya ucapan Natal untuk umat Nasrani? Ada dua hal yang bisa saya jelaskan:
- Dunia, entah Kristen atau agama lainnya tak mengenal adanya agama Nasrani. Agama Kristen adalah agama resmi yang disematkan kepada pengikut Kristus (gelar Yesus setelah bangkit dari kubur / Paskah)
- Dengan demikian, ajakan ulama nanggung tentang "Haram mengucapkan Selamat Natal kepada orang Nasrani" berarti "haram mengucapkan Selamat Natal kepada agama yang sebenarnya tidak ada!"
Selamat malam...
selamat datang ke dunia cerdas
agar hidup tidak tampil culas!
Bagi seluruh umat Kristen, entah Katolik entah Protestan,
saya ucapkan selamat menyambut kelahiran Yesus
yang kita imani sebagai Kristus, sang Penebus.
Posting Komentar