iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Tongon Do Na Ihatahon Ham Ai

Tongon Do Na Ihatahon Ham Ai
Dalam bahasa Indonesia kalimat di atas bisa diterjemahkan begini, "Benar apa yang Anda katakan!" Berkali-kali orang dari desa ke desa, dari keluarahan ke kelurahan dan dari kota ke kota di kabupaten Simalungun yang kami jumpai mengatakan kalimat di atas.

"Tongon do na ihatahon ham ai" atau dalam bahasa Batak Toba "toho do nanidokmuna i" bisa saja bermakna membenarkan apa yang dikatakan orang lain, tetapi serentak juga bisa menjadi awal untuk mengatakan hal sebaliknya.

Menarik bahwa pernyataan "tongon do na ihatahon ham ai" sering diikuti oleh kalimat susulan "tapi anggo 'tatorih na masa sonari on... daoh tumang do humbani na ihatahon ham ai." (namun bila melihat kenyataan di sekitar kita sekarang ini, masih sangat jauh dari apa yang Anda katakan).

*****
Betapa berat untuk meyakinkan orang lain untuk mengatakan sesuatu yang baru, tepatnya menyampaikan fakta yang semestinya kita lakukan. Percakapan ini sering saya dengar saat pertemuan-pertemuan di daerah,

"Songon on do dahkam, anggo laho marubah do hita on, maningon tatadingkon do praktek politik transaksional na domma tabiasahon sadokahon (begini sudara, kalau kita mau berubah maka (masyarakat) kita harus meninggalkan praktik politik transaksional yang selama ini sudah dibiasakan," kata seorang anggota tim visiik tor kami saat mengunjungi sebuah desa.

"Lang tongon be na masa on, halani parkawanan pe domma isarupahon pakon argani sibolion." (udah gak bener banget neh apa yang terjadi sekarang ini, karena persahabatan pun bisa dirajut dengan uang), tambahnya.

Dan seperti inilah jawaban yang biasanya muncul, "Tongon do na ihatahon ham ai, tapi lang tarhahua dah kam" (benar apa yang Anda katakan, tapi mau gimana lagi?)

*****
Perubahan memang mahal. Sebegitu mahal, hingga kita pun seakan tak kuasa untuk sekedar mewartakannya. Jangankan menjadi pelaku terdepan yang mempraktikkannya.


Lusius Sinurat