iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Jangan Sakiti Anak-anak

Nasihat Paus Fransiskus kepada kita semua, terutama para orangtua agar tidak mepersalahkan anak-anak:
  1. Anda tidak boleh mempersalahkan anak-anak. Anak-anak tidak ingin ditinggalkan di jalanan, tanpa pendidikan atau kesehatan, atau dilecehkan.
  2. Ada beberapa orang yang mencoba 'membenarkan diri mereka sendiri' dengan mengatakan bahwa anak-anak bersalah karena mereka menimbulkan kemiskinan, kelaparan dan kerapuhan. Mengalami hal-hal ini sangat “memalukan” bagi anak-anak. Oleh karenanya jangan melemparkan dosa-dosa kita kepada anak-anak.
  3. Seorang anak tidak boleh disalahkan. Kesalahan itu adalah dunia orang dewasa, sistem yang kita bangun, yang menghasilkan kantong-kantong kemiskinan dan kekerasan, di mana yang paling lemah yang paling terpukul. Anak-anak tidak pernah bersalah, dan penderitaan mereka menjadi alasan bagi kita untuk mengasihi mereka lebih banyak.
  4. Setiap anak yang mengemis uang di jalanan dan kehilangan hak atas kesehatan dan pendidikan oleh karena sistem yang telah dibangun oleh orang dewasa adalah tangisan penderitaan yang menyakitkan Allah. Sistem terlalu sering menjadikan anak-anak menjadi mangsa penjahat yang segera mengeksploitasi mereka untuk perdagangan atau kekerasan.
  5. Dalam setiap kasus, masa kecil mereka dilanggar baik jasmani maupun rohani. Sistem-sistem tersebut tanpa diragukan lagi berkontribusi meyakinkan anak-anak sebuah rumah yang baik lewat eksploitasi dan promosi anak-anak secara berlebihan.
  6. Anak-anak adalah bukan saja tanggung jawab orangtua mereka sendiri, tetapi dari semua orang.
  7. Banyak juga orangtua yang luar biasa, yang berkorban besar untuk anak-anak mereka setiap hari.

Agama semestinya harus menularkan berkat dari Tuhan kepada anak-anak dan keluarga dan berdoa agar keluarga selalu merawat anak-anak mereka dan tidak khawatir dengan biaya.

Cara ini pentung agar anak-anak tidak dipersalahkan atau menderita akibat kekerasan dan arogansi orang dewasa.


Sumber: ucanews.com

Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.