iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Apa berita hari ini?

Berita Hari Ini

"Apa berita hari ini?" Teman-temanku sering bertanya saban waktu bertemu, "Apa berita hari ini bro?" dan biasa diikuti dengan spesifikasi pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

  1. Gimana, Ahok ditangkap enggak? Menurutmu Ahok akan ditangkap dan dipenjarakan enggak sih?

  2. Bagaimana dengan Buni Yani? Gara-gara budak satu itu FPI cs jadi kesempatan menghimpun gerombolannya untuk demo loh. Aneh juga masyarakat kita yang mudah ketipu ya?

  3. Eh, FPI jadi dibubarin enggak sih? Itu habib kok gak ditangkap ya? Jangan-jangan kebal hukum juga tuh bocah, sampa gonta-ganti presiden kagak ada yang bisa menangkapnya ya?

  4. SBY udah diundang makan siang ke istana oleh Presiden Jokowi belum? Kasian juga anak itu ya, jadi satu-satunya ketum partai yang enggak diundang ke istana?

Keganasan media sosial membuat banyak orang lupa bertanya "Apa kabarmu sobat / teman / dik / kak / bro / sist / pak / bu?"

Begitu ganasnya, hingga pikiran dan perkataan, bahkan gerak-gerik kita sedemikian rupa bisa terpengaruh. Bahkan bawah sadar kita pun dipenuhi oleh berita-berita seputar politik.

Maka tak heran ketika seorang dosen memarahi mahasiswanya karena lupa mengerjakan tugas hanya demi menonton ILC, Mata Najwa, dan berita-berita televisi seputar "betapa gawatnya Jakarta saat ini".

Grup medosos di WA, LINE, WeChat, Periscope, Path, BBM (semoga masih ada), dst pun sering dipenuhi oleh pengumuman jadwal-jadwal talkshow politik di atas, disamping aktivitas para cagub DKI, hingga kesalahan apa yang mereka lakukan hari ini.

Akibatnya, sering terjadi, para anggota grup bersangkutan malah jarang menanyakan kabar satu sama lain, dan bagaimana perkembangan kesehatannya, dst.

Media sosial memang telah berhasil mengejar impiannya untuk menjadikan manusia menjadi mahluk yagn lebih sosial (socius dalam bahasa Latin berarti sahabat), tetapi serentak dimensi sosial itu justru digigirng ke dunia lain, ke dunia maya.

Di titik ini, lagi dan lagi, jangan sampai kita lebih mengimani "pernyataan" (dalam tanda kutip) orang di media sosial daripada perkataan orang yang sama di dunia nyata.

Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.