iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Siapa Sih Yang Bodoh

Siapa Sih Yang Bodoh
"Pekerjaan tersulit dalam hidup adalah ketika Anda dihadapkan dengan seorang bodoh yang ngotot kalau dirinya pintar, terutama mereka yang menganggap setiap tindakan mereka sebagai tindakan (yang dibenarkan) Allah, termasuk disaat mereka memandang sesamanya yang lain sebagai musuh Allah, " kata si Borokokok dalam suatu tak sengit dengan sobatnya Balakutak.

"Betul itu, bray," sambut Balakutak dengan gesit. Tiba-tiba Balakutak tersadar kalau pernyataan sobatnya tak sungguh ia mengerti.

"Tapi apa maksudnya tuh bray?" lanjut Balakutak.

"Dasar si Balakutak teh. Kamu bisa bayangkan ketika seorang bodoh sering mengklaim dirinya sebagai allah, sehingga ormasnya = ormas allah, agamanya = agama allah, pengikutnya = pengikut allah, musuhnya = musuh allah, kata-katanya = kata-kata allah. Itu artinya tindakan jahatnya= tindakan jahat allah dan kebobodhannya = kebodohan allah juga dong?" jelas Brokokok sambil terbahak.

"Eh sia. maksudna naon atuh, Borokokok nu gelo?" Balkutak Penasaran.

"Gini bray. Kata "allah" yang kumaksud di atas itu teh dalam huruf kecil, karena bagi orang bodoh, allah itu adalah allah ciptaannya sendiri. Singktanya, allah itu adalah produk kebodohannya sendiri," Borokokok menjelaskan bak seorang teolog,

Balakutak hanya bisa terkesima, kendati sebetulnya dia gak ngerti.

*****

Melihat ekspres wajah sobatnya tadi begitu berbinar, Borokokok pun melanjutkan opini canggihnya, "Nah, ketika jenis orang bodoh mengatakan sesuatu yang menyakiti hati yang lain - entah saat ia melecehkan negara dan simbol-simbolnya, melecehkan ajaran agama lain, atau memecah belah masyarakat , maka baginya itu tindakan mulia. Itu teh bagian dari jihad, memperjuangkan kebenaran allah yang ada di pikirannya"

"Tapi itu mah bukan bodoh atuh. Sebetulnya lebih tepat dikatakan licik kali ya," Balakutak mulai paham.

"Persoalannya teh begini, sobat Balakutak. Sistem hukum kita yang selalu merefer pada Kitab Undang-undang Hukum Pidana, orang yang bodoh sering diidentikkan dengan orang yang tidak waras; dan orang yang tidak waras itu tak boleh diadili di pengadilan. Untuk membuktikan ia tak waras, si bodoh tadi cukup digiring ke RSJ terdekat," terang Borokokok menyikapi semakin banyaknya lapor melaporkan akibat ketololan orang-orang tertentu di media sosial.

"Artinya, orang-orang kayak gitu teh gak bisa diadili ya?" tanya Balakuatak penasaran.

"Bisa sih bisa. Tapi faktanya orang bodoh itu masih berkeliaran. Maka aku teh suka bertanya pada diri sendiri: sebetulnya siapa sih orang paling bodoh di negeri ini: para pelaku kejahatan yang berpura-pura bodoh dan mampu membodohi aparat hukum atau yang justru aparat hukum yang tak percaya lagi pada kebenaran dari kedalaman hatinya?" kecerdasan Borokokok mulai terlihat.

*****

Balakutan tiba-tiba menyambar penjelasan sobatnya si Borokoko secara mengejutkan, "A....su..dahlah. Ini hanya permainan politik sobat. Kita tahu bahwa di negeri 'kolam susu' ini hanya politik-lah satu-satunya ilmu yang "selalu benar sejauh kamu bisa membenarkan yang salah."
"Wuidih... kamu cerdas juga ya? Gak nyangka euy? Tapi tungguh heula atuh, sejalan dengan pendapatmu tadi, apa lantas berarti begitu orang bodoh yang telah kugambarkan panjang lebar di atas juga seorang politisi ?" tanya Balakutak.

Balakutak pun menjawab santai, "Mana gue tahu? Bukan aku loh yang bilang. Lu sendiri yang mengatakannya."


Lusius Sinurat

Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.