Masyarakat kita seperti suami yang punya kelainan seks, yang menyetubuhi istrinya tapi membayangkan wajah artis cantik yang samasekali tak dikenalnya.
Begitu nyata kelainan itu. Para petinggi DPR mengira cukup membela Palestina dengan syal; dan komplotannya cukup berteriak Di depan kedutaan Amerika.
Hingga mereka kehabisan energi, dan tak lagi tersisa menyehatkan persoalan banjir, macet dan kesemrawutan Kota dan daerah yang dipimpinnya, dapil yang diwakili ya, dan seluhuruh tanggung hawanya terbengkalai.
"Kami menggurui pernyataan Trump," kata para ketua partai, pemimpin bangsa, dan pejabat lain.
"Banjir terjadi karena hujan. Maka salahkanlah hujan, kutuklah dia seperti kebiasaanmu mengutuk Donald Trump, Israel dan Rohingya," kata pimpinan dan pemimpin bayangkan ibukota.
"Tentang banjir di ibukota, kitab suci version komplotan kami bahkan telah meramalkannya. Ini semua karena kebodohan masyarakat Jakarta yang pernah memberi si kafir jadi imam dan pemimpin di masa sebelumnya," kata pria bertampang phytecantrophus erektus.
Luarbiasa bangsa Kita. Menanggapi sangat kreatifnya, hingga mereka percaya segala bentuk bencana dan musibah yang terjadi bukanlah kesalahan mereka Yang memimpin.
Posting Komentar