 |
| Lonceng Seminari Menengah Christus Sacerdos Pematang Siantar |
Kalau gereja punya lonceng untuk memanggil umat yang akan beribadah, mesjid punya toa untuk mengingatkan orang untuk sholat, maka SMA Seminari Menengah Christus Sacerdos punya lonceng kecil untuk mengingatkan seluruh kegiatan yang akan dilakukan.
Pendidikan di SMA Seminari Menengah Christus Sacerdos di era kamiProbatorium 93, Gramatica 94, Syntaxis 95, Poesis 96 lonceng yang berada ditengah gedung asrama dan sekolah itu bahkan lebih nyaring sekaligus sakral dibanding merdunya paduan suara seminaris saat itu.
Mengenang kehidupan sepanjang 4 tahun pendidikan SMA di Seminari Menengah Christus Sacerdos Pematangsiantar, oleh karenanya tak terasa lengkap bila tidak bertutur ulang tentang peran lonceng mungil itu (lihat foto lampiran).
Detak lonceng adalah geliat kehidupan para seminaris. Bunyinya yang berpola 1x, 2x, 3x atau panjang adalah intonasi dinamis tentang seluruh aktivitas seminaris sepanjang tinggal dan dididik di Seminari.
Rasanya ‘bunyi lonceng’ itulah yang membuat para alumni atau Mantan Seminari Christus Sacerdos Pematangsiantar selalu rindu untuk menciptakan 'seminari mini’ bersama para alumni.
Tak mengherankan betapa kedekatan dengan sesama seminaris, apalagi satu angkatan tak lain adalah kelekatan para mantan seminaris dengan almamaternya.
Hari ini lonceng itu pun berdentang merdu panjang sebagai alarm untuk para seminaris bahwa hari ini libur dan serentak menjadi nada panggilan kepada para Mantan Seminari Christus Sacerdos untuk mengheningkan cipta sejenak, memanjatkan doa dan syukur atas ulang tahunnya.
Proficiat !
DIES NATALIS !
Posting Komentar