iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Pendekatan Komunitas

Pendekatan Komunitas
Ada dua Pendekatan terhadap pengembangan komunitas, yakni

1. Pendekatan Top – Down

Sejauh ini, inisiatif lembaga-lembaga luar negeri (donor) yang berbasis masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan individu yang hidup dalam kemiskinan di tengah akar rumput kerap lebih berhasil menarik partisipasi anggota masyarakat dan para pemilik modal.

Misi yang dibawa akan terwujud dengan menjalin kemitraan dengan lembaga pendidikan setingkat universitas dan lembaga lain yang turut berkomitmen menghormati hak asasi manusia, meningkatkan kebebasan dan demokrasi.

Dengan cara ini akan dicapai keberhasilan berikut:
  • Memperkuat kompetensi stakeholder dengan cara mengawasi setiap langkah mereka dalam berkarya
  • Membantu memberdayakan manusia  dengan memberi motivasi spiritual sebelum mereka terjun ke tengah masyarakat.
  • Mencegah penyakit yang tidak perlu atau diabaikan di daerah karya mereka.
  • Berjuang untuk mengurangi stigma terhadap penyakit mental.
  • Membantu orang meningkatkan kesejahteraan hidup mereka sendiri dengan metode memberikan keterampilan yang diperlukan, pengetahuan, dan akses ke sumber daya yang mereka miliki.

2. Pendekatan Bottom – Up

Kekuatan dan kelemahan pendekatan ini akan dipaparkan sbb. :
Kekuatan pendekatan bawah-atas (a successful bottom-up approach). Saya jadi teringat dengan pendekatan para misionaris Eropa ketika mewartakan injil di tanah air kita.

Mereka dengan tulus selalu hadir bagi masyarakat sehingga sungguh memahami persoalan lokal di mana mereka berkarya. Tak hanya itu, mereka juga mencoba membantu masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan mereka, dengan mengajarkan cara bercocok tanam, mencari kayu, beternak, dst.

Pendekatan lain juga dilakukan, yakni pendekatan kultural, mulai dari pendekatan bahasa dan berbagai produk seni lainnya. Pola pendekatan ini juga yang dilakukan pada pemberdayaan dan pelayanan masyarakat, seperti sanitasi, perawatan kesehatan, kebersihan lingkungan, dst.

CFDC Misericordia akan mengadopsi dengan berbagai penyesuaian praktik pendekatan di atas. Dengan pendekatan arus bawah (bottom-up) ini sebuah komunitas sungguh memberi kesan luarbiasa, dan bisa dikatakan berhasil.

Kelemahan pendekatan bawah-atas (an unsuccessful bottom-up approach). 
  • Pengembangan masyarakat akar rumput, khususnya anak-anak berkemampuan khusus kerap dipandang sebagai sarana yang memungkinkan mereka menyuarakan hak atas pendidikan, nilai-nilai tertentu di tengah masyarakat lainnya.
  • Di satu sisi kita mendengarkan bahwa klaim pemerintah dan semua yayasan-yayasan yang bergerak dalam pengembangan sumber daya manusia bahwa mereka telah mengakomodasi kebutuhan setiap anggota masyarakat, memberdayakan keyakinan mereka dalam perubahan, dan bekerja (ber)sama mencari solusi praktis bagi persoalan hidup mereka.
  • Namun, di sisi lain, “kemajuan” tersebut justru menyisakan satu hal penting dalam pemberdayaan, yakni ketergantungan mereka terhadap donotur sungguh tak terelakkan.


Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.