iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Sepertinya Sudah Baca

Sepertinya Sudah Baca
Seorang teman punya kebiasaan unik. Sebut saja nama teman tadi, Tumimbul.

Kebiasaannya unik. Ia rajin membeli dan mengoleksi buku hingga ruang tamunya penuh dengan buku baru.

Tapi tak satu pun dari ribuan buku koleksinya itu pernah dibacanya hingga tuntas dalam arti harafiah.

Hanya saja, ia selalu mengaku sudah membaca semuanya. Walapun dengan cara yang unik, membaca lewat mimpi.

Tanya punya tanya, selidik punya selidik, ternyata Tumimbul punya kebiasaan aneh dalam hal membaca.

Tumimbul yang mulai suka membaca setelah ia sering ikut webinarnya Prof. Dr. Bagudung Siborokokok, MBA yang selalu tampil dengan latar rak penh buku di belakagnya.

Kembali pada kebiasaan Tumimbul. Menurut pengakuannya, buku setebal dan seberat apapun bisa ia baca dalam rentang waktu singkat.

Biasanya ia mulai membaca 1-3 halaman pertama. Begitu masuk halaman 4 ia langsung mengantuk dan tertidur. Tapi aneh, sebagaimana diakui Tumimbul. setiap kali tertidur saat membaca ia selalu mimpi.

Menurut pengakuannya, ia selalu bermimpi sedang menyelesaikan membaca buku yang sedang ia pegang.

Begitulah terjadi. Setiap setelah terbangun dari mimpinya, ia selalu merasa sudah tuntas membaca buku yang dipegangnya.

Artinya, Tumimbul tidak sungguh membaca buku itu. Tetapi ia hanya merasa sudah membacanya. Tentu saja dalam mimpinya.

Tragisnya, ia selalu merasa isi buku itu sudah ia pahami dan isinya sama dengan apa yang ia baca dalam mimpinya.

Persoalannya kita tidak tahu sebelum kita membaca buku yang sama dan mengetes si Tumimbul. Apalagi Tumimbul sendiri tak pernah sungguh tahu isi buku tersebut, karena ia tak pernah sungguh membacanya.

Hanya satu hal yang selalu ia percaya, "Pokoknya saya sudah membaca buku itu, kendati dalam mimpi."

kadang-kadang kita seperti Tumimbul yang merasa yakin sudah memahami sesuatu dengan tepat, padahal kita hanya seolah-olah memahaminya.

Selamat Pagi, Indonesia.

#SaiNadAdongDo
#AdaAdaSaja


Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.