iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Biasakan Baca sampai Tuntas

Biasakan Baca sampai Tuntas

(1)
Andai saja, ketika digoda iblis, Yesus mau mengubah batu menjadi roti, maka para pengikutNya tak usah capai berjuang, berkompetisi hingga saling gontok-gontokan mencari makan.

Mestinya setiap orang diberi kemampuan mengubah batu menjadi roti, hingga ia menyisakan tenaganya untuk memperhatikan orang lain.

Benarkah demikian? Yakin gitu kalau orang yang sudah kenyang pasti akan membantu sesamanya?

Sukurlah, YESUS TAK SUDI MENURUTI SETAN, sehingga kita mengerti artinya lapar (kebutuhan primer) dan tau cara mengatasi lapar. Ya, paling tidak, kita tak mau dikuasai rasa lapar!

Sebab, orang yang dikuasai rasa lapar justru tak akan peduli dengan siapapun!

(2)
Andai saja, ketika tawaran iblis untuk memberikan kekayaan alam dan segala isinya, Yesus mau menyembah iblis, maka pengikutNya tak perlu rebutan tanah warisan orangtua, tak terjadi gusur menggusur oleh naga kepada kecoa, bahkan tak perlu membongkar pemakaman demi sebuah mall.

Yakin, orang kaya tak berbuat jahat?

Sukurlah, YESUS TAK SUDI MENURUTI SETAN, sehingga kita seperti orang miskin yang datang ke dukun yang lebih miskin, agar si dukun menjadikan si miskin jadi kaya.

Sejak kapan pula dunia dengan segala kekayaannya ini milik setan? Kalau iya, berarti setan mencuri. Namanya curian, mesti minta tumbal!

(3)

Andai saja, ketika iblis membawa Yesus ke bubungan Bait Allah dan menyuruhNya melompat ke bawah (karena ada tertulis bahwa para malaikat akan siap menatang dan tak membiarkan kakinya menyentuh tanah) dan Yesus mau menuruti setan, maka para pengikutNya pasti tidak akan pernah takut dalam hidup, tak takit akan terluka bila jatuh, dan tak akan merengek ketika dilarang beribadah, atau tak tersinghung dikatain kafir.

Pertanyaannya, sejak kapan iblis percaya kepada para malaikat dan bisa mengaturnya?

Sukurlah, YESUS TAK SUDI MENURUTI SETAN, sehingga kita tidak menjadi orang yang selalu dapat karma karena kebodohan kita sendiri.

Makanya jangan membaca Kitab Suci sepotong-sepotong kayak setan.
Pahami teks dan sesuaikan konteksnya.
Kurangi stabilo dan perbanyak kontemplasi.

Yang cerdas dikit 'napa?
Dasar setan!

#sainaadongdo

lusius-sinurat

Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.