iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Sepintas Tentang "Devosi" - 3

Sepintas Tentang DevosiHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM DEVOSI

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah bahwa Yesus Kristus, dalam keilahian dan kemanusiaan-Nya, merupakan satu-satunya pengantara Allah dan manusia.

Selanjutnya, devosi kepada Bunda Maria dan para kudus lainnya, pada akhirnya merupakan devosi kepada Kristus, karena anugerah rahmat-Nya sudah jaya dalam diri Maria dan para kudus.

Devosi juga serentak harus berdasarkan iman dan ketaatannya pada Sabda Allah, Maria merupakan model yang istimewa bagi gereja dan anggotanya. Maria adalah seorang murid yang luar biasa.

Penampakan, vision dan peristiwa-peristiwa luar biasa lainnya yang dihubungkan langsung maupun tidak langsung dengan Maria, boleh dipercaya; boleh tidak dipercaya.

Tak satu pun daripadanya pernah boleh dipandang essential bagi iman Kristen, entah itu disetujui oleh gereja atau tidak.

Selain ketiga hal di atas, dalam devosi juga tidak boleh menempatkan "isi Pesan, Petunjuk atau sejenisnya" dalam devosi dipandang dan ditempatkan sejajar dengan Injil. Isi atau pesan itu seharusnya dinilai dalam terang iman gereja dan hendaknya tidak bertentangan dengan Kitab Suci.

Akhirnya, dalam terang iman dan kecintaan saya terhadap Bunda Maria, saya berharap agar pokok-pokok pikiran sederhana ini membantu saudara-saudari dalam penghayatan iman.

Allah tidak pernah mati, jangan pernah berhenti mencari Dia. Dalam usaha itu, belajarlah dari Maria, Bunda Yesus dan Bunda kita. "Maria, Ora Pro Nobis!" - Selesai  Baca Dari Awal!

Sumber :
  1. “Pengantar Liturgi: Makna Sejarah dan Teologi Liturgi”; E. Martasudjita, Pr; Kanisius 1999; 
  2. “Rosario: Sejarah dan Misteri Kuasanya”; Willem Daia; Pusaka Nusatama 2000
  3. “Mariologi, Teologi dan Devosi”; C. Groenen; Kanisius 1988; 
  4. “Maria”; Seri Pastoralia; Nusa Indah 1988; 
  5. “Maria: Devosi Yang Khas Katolik”; Seri Pastoral; Ledalero 1988
  6. www.indocell.net/yesaya”

Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.