iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Denominasi Gereja Protestan (3)

Denominasi Gereja Protestan
Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Immanuel Semarang

Denominasi Gereja Protestan
  1. Lutheran
  2. Calvinis
  3. Baptis
  4. Methodis
  5. Pentakostal
  6. Kharismatik
  7. Injili (Evangelical)
  8. Adventis
  9. Saksi Jehova

2. CALVINIS

a. Awal Kemunculannya

Sama seperti aliran Lutheran, sulit ditentukan dengan tepat kapan awal kemunculan aliran Calvinis ini. Sebab hingga aliran ini diberi nama Calvinis (diambil dari nama Johannes Calvin, sang reformator), prosesnya cukup panjang dan rumit pula.

Jika kita mengacu pada “pembakuan” ajaran Calvin, tahun 1536 dapat disebut sebagai awal kemunculan aliran Calvinis. Sebab pada tahun tersebut muncul suatu karya besar dari Calvin sendiri yang berjudul Relegious Christianae Institutio, disingkat Institutio.

Kitab inilah yang di kemudian hari menjadi ciri dan sekaligus pusat teologi Calvinis. Tetapi jika kita mengacu pada kelembagaan/organisasi, tahun 1559 dapat disebut pula sebagai awal kemunculan aliran Calvinis. Sebab pada tahun tersebut Sidang Sinode pertama para pengikut Calvin diadakan di Perancis.

Aliran Calvinis ini pertama kali bertumbuh dan berkembang di Swiss dan Perancis. Tetapi perkembangan pesat aliran ini justru terjadi di Belanda. Perlu dicatat bahwa berbeda dengan Gereja Lutheran, tidak ada satu pun gereja pengikut Calvin yang menamakan dirinya Gereja Calvinis.

Pada umumnya mereka menamakan diri Gereja Reformed. Ada pula yang menamakan diri Gereja Presbyterian, dan ada pula yang menamakan diri Gereja Congregational.


b. Pokok-pokok Penting Ajarannya
  • Kedaulatan dan Kemuliaan Allah - Pokok ajaran/teologi Calvin adalah Kedaulatan dan Kemuliaan Allah. Kedaulatan Allah terutama tampak dalam perkara penciptaan dan keselamatan.

    Sedangkan mengenai Kemuliaan Allah, Calvin menegaskan bahwa Allah menciptakan dunia dan manusia demi untuk kemuliaanNya. Karena itu segala yang terjadi di dunia ini dan segala yang dikerjakan manusia mestinya bertujuan memuliakan Dia.


  • Hakikat Gereja - Gereja adalah persekutuan orang-orang yang telah diselamatkan di dalam Yesus telah dibenarkan kendati tetap merupakan manusia berdosa, yang kesemuanya disambut dan diterima manusia melalui iman.

    Gereja adalah tempat yang bisa ditemukan dimana saja, asalkan di sana Firman atau injil yang murni diberitakan dan sakramen yang murni dilayankan (Baptisan dan Perjamuan Kudus).

  • Tata Gereja dan jabatan - Menurut Calvin, di dalam gereja ada empat jabatan, yakni: gembala/pendeta, pengajar, penatua, dan syamas/diaken. Khusus mengenai “pengajar”, jabatan ini mencakup semua fungsionaris gereja yang terlibat dalam tugas pengajaran yang berhubungan dengan iman kristiani, mulai dari guru agama (di sekolah), guru katekisasi, sampai dengan dosen-dosen teologi. Sedangkan mengenai Tata Gereja, gereja-gereja beraliran Calvinis pada umumnya menganut sistem Presbyterial-Synodal.

    Sistem ini disebut Presbyterial-Synodal oleh karena semua keputusan jemaat diambil pada tingkat presbyterium (majelis para penatua, termasuk pendeta sebagai presbyter yang berkhotbah dan mengajar), sedangkan perkara-perkara yang menyangkut kepentingan seluruh gereja diputuskan pada tingkat sinode, yang dalam hal ini diwakili oleh wakil-wakil presbyterium dari setiap jemaat.

c. Jalan Masuk dan Perkembangannya di Indonesia

Sama seperti aliran Lutheran, aliran Calvinis ini masuk ke Indonesia pertama kali bersamaan dengan datangnya orang-orang Belanda/VOC ke Indonesia pada permulaan abad ke-17. Sebagian besar pegawai VOC adalah orang-orang Kristen Protestan-Calvinis, dan mereka inilah yang pertama kali mendirikan Gereja yang beraliran Calvinis di Indonesia.

Di kemudian hari (mulai abad ke-18), aliran gereja ini masuk dengan lebih deras lagi ke Indonesia berbarengan dengan datangnya zending-zending Protestan dari Negeri Belanda. Hasil dari pekerjaan zending-zending ini adalah berdirinya sejumlah besar gereja di Indonesia (khususnya di Indonesia bagian Timur) yang menyatakan diri beraliran Calvinis.

Dari segi kwantitas, aliran Calvinis ini memiliki penganut terbesar di antara gereja-gereja di Indonesia. Paling tidak hal ini dapat dilihat dari jumlah gereja anggota PGI. Di antara 68 gereja anggota PGI (sampai dengan 1993), sekurang-kurangnya separuh dari mereka mengaku sebagai Calvinis.

Beberapa di antaranya yang dapat dicatat di sini ialah: GPM, GMIM, GMIT, GPIB, GBKP, GKI (Jabar, Jateng, Jatim), GKP, GKJ, GKJW, GKPB, GKS, GMIST, GKST, Gereja Toraja, GTM, GKSS, GEPSULTRA, GMIH.

Selanjutnya: Baptis

Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.