iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Terpana

Terpana
Namanya Ivana. Masih belia, tapi dia unik. Suaranya kadang begitu lembut; tapi tak jarang membahana bak bunyi sangkakala.

Lakonnya sering tak terduga. Sesekali ia termenung di pojokan, tetapi lebih sering ia membaur dan mendominasi pembicaraan.

Anak ini gesit; tetapi kadang genit. Segala pekerjaan di-'makan'-nya. Saat ia tak mengerti 'instruksi' yang diberikan atasannya, segera ia akan bertanya hingga jelas.

Tetapi juga saat tak mudah baginya untuk mengerti instruksi, dengan genit dan gemas ia akan nyeletuk,

"Maaf pak. Bukannya saya bodoh-boboh amat atau enggak mengerti pekerjaan ini. Tapi bisa bapak bayangkan kalau semua pekerjaan yang bapak berikan ke saya bisa saya kerjakan, ya kasihan bapak dong. Nanti kerjaan bapak apa? Saya kan jadi enggak enak."

Sang atasan yang dekat dengannya tak pernah berhasil dibuatnya marah. Dia selalu punya jurus ampuh saat atasannya mulai menunujukkan ekspresi kesal atau marah.

Dengan mudah ia memeluk siapa saja saat permintaannya dipenuhi. Dengan hangat sembari memberikan bingkisan kecil ia akan berterimakasih pada siapa saja yang memenuhi instruksinya.

Itulah Ivana. Dia pintar membuat mataku terpana.