iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Mikir

Mikir

Dengan silogismenya, Cak lontong selalu mengekspresikan "kemenangannya" saat berdebat dengan kalimat "Mikir!" sembari diikuti gerak telunjuk di arahkan ke kepalanya.

Begitu dahsyatnya pikiran kita. Dalam ajaran Budha, kita dibentuk oleh pikirkan kita, dan kebahagaian adalah produk pikiran bersih l.

Itu sebabnya kita selalu disugui nasihat "Berpikirlah positif!"

Nasihat ini hendak menegaskan bahwa faktor utama kebahagiaan justru terletak di pikiran kita.

Sehebat apapun kita menjaga pola makan plus diet super ketat, pola tidur hingga pola hubungan seks teratur sekalipun, bila pikiran tidak "sehat".

Pikiran positif adalah kunci kebahagiaan. Ini bukan sekedar teori. Fakta bicara bahwa mereka yang selalu berpandangan negatif, hidupnya akan tersiksa.

Bagaimana tidak, dia tak senang temannya berkembang, atau resah atas keberhasilan temannya. Dalam bahasa iklan sebuah rokok, pikirannya dipenuhi kegelapan, "Senang melihat orang susah, susah melihat orang senang."

Di era digital ini, pikiran kita diubeg-ubeg oleh berlaksa informasi yang bahkan 99% belum tentu kita butuhkan.

Maka, tantangan terbesar di era ini adalah berpikir positif, tepatnya upaya membersihkan pikiran dari gerogotan hoax, isu tak berdasar, bahkan gosip yang dihembuskan di grup-grup whatsapp.

Kalau mau sehat, tak mudah lelah hingga diserang kantuk, dan tak mudah kena tipus, mari kita dengarkan nasihat Budha, "Saat pikiran bersih, kebahagaiaan mengikuti, bagai bayanagan yang tak pernah pergi."

Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.