iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Denominasi Gereja Protestan (4)

Denominasi Gereja Protestan
Gereja Baptis Indonesia Jakarta

Denominasi Gereja Protestan
  1. Lutheran
  2. Calvinis
  3. Baptis
  4. Methodis
  5. Pentakostal
  6. Kharismatik
  7. Injili (Evangelical)
  8. Adventis
  9. Saksi Jehova

3. BAPTIS

a. Awal kemunculannya

Ada tiga versi tentang sejarah awal kemunculan gereja/aliran Baptis ini. Versi pertama mengatakan bahwa aliran ini bermula pada pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis di Sungai Yordan.

Versi kedua mengatakan bahwa aliran ini berakar/bermula pada gerakan Anabaptis yang muncul di Munster, Jerman, pada tahun 1522. Sedangkan versi ketiga mengatakan bahwa aliran ini bermula pada awal abad ke-17, ketika John Smyth berupaya mengembalikan Gereja Anglican di Inggris kepada model gereja zaman Perjanjian Baru.

Pendapat terakhir inilah yang diakui para sejarahwan masa kini. Artinya, aliran Baptis muncul di Inggris pada awal abad ke-17, sebagai koreksi terhadap Gereja Anglican. Gereja Anglican di Inggris ini dapat disebut sebagai Gereja Negara, oleh karena Raja/Ratu Inggris adalah kepala Gereja.

b. Pokok-pokok Penting Ajarannya
  • Gereja Baptis sering disebut sebagai gereja yang menganut teologi Non Creedal, dalam arti tidak terikat pada rumusan pengakuan iman tertentu, seperti di gereja-gereja Protestan lainnya. Kendati demikian ada beberapa pokok ajarannya yang perlu kita perhatikan, antara lain:
  • Gereja dipahami sebagai persekutuan dari pribadi-pribadi yang telah diselamatkan Allah melalui pengorbanan dan penebusan Kristus. Orang atau jiwa yang sudah bertobat dibaptis dengan cara diselamkan, merekalah yang layak menjadi anggota-anggota gereja.
  • Kemerdekaan setiap jemaat merupakan perwujudan dari gereja yang sejati. Setiap jemaat lokal adalah badan yang otonom dan harus diselenggarakan secara demokratis di bawah tuntunan Roh Kudus dan pengajaran Yesus Kristus. Gereja tidak boleh tunduk pada perintah badan atau organisasi keagamaan manapun, tetapi hanya tunduk pada Yesus Kristus, yang adalah kepala setiap jemaat.
  • Gereja harus terpisah dari negara dan harus ada jaminan kebebasan beragama bagi setiap pribadi. Gereja atau jemaat tidak tunduk pada pemerintah negara. Negara tidak boleh mencampuri urusan gereja, dan sebaliknya gereja juga tidak boleh mencampuri urusan negara, karena masing-masing punya wilayah pelayanan (dan kekuasaan). Karena itu negara tidak boleh menggunakan kekuasaan menindak kelompok agama tertentu karena dianggap menyimpang atau sesat.

c. Jalan Masuk dan Perkembangannya di Indonesia

Jika kita mengacu pada kedatangan penginjil Baptis yang pertama ke Indonesia, maka tahun 1814 dapat disebut sebagai awal masuknya aliran Baptis ke Indonesia. Sebab pada tahun tersebut Jebes Carey, penginjil dari Baptist Missionary Society (lembaga pekabaran Injil Baptis yang sangat besar di Inggris), diutus untuk bekerja di Maluku.

Selain Jabes Carey, pada kurun waktu 1813-1857 ada sekitar 20 penginjil Baptis yang bekerja di Indonesia. Yang patut dicatat adalah dua penginjil pertama di Tanah Batak, Richard Burton dan Nathaniel Ward. Mereka masuk ke sana pada tahun 1824, ketika Inggris masih berkuasa atas pulau Sumatera. Tetapi mereka tidak berhasil menobatkan satu orang Batak pun.

Hasil yang cukup besar justru terjadi di Irian Jaya/Papua, dimana The Australian Baptist Missionary Society mengabarkan Injil sejak tahun1938. Selain itu atas usaha Indonesian Baptist Mission yang bekerja di Pulau Jawa sejak tahun 1951, di pulau tersebut (juga di Sumatera) berkembang beberapa jemaat Baptis. Di beberapa daerah lain, seperti di Kalimantan Barat dan Sulawesi Utara, juga terdapat jemaat-jemaat Baptis.

Perlu dicatat pula bahwa di Indonesia dewasa ini terdapat enam organisasi gereja-gereja Baptis, yakni:
  1. Persekutuan Gereja-gereja Baptis Irian Jaya (PGBIJ),
  2. Gabungan Gereja Baptis Indonesia (GBI),
  3. Gereja Perhimpunan Injili Baptis Indonesia (GPIBI),
  4. Kerapatan Gereja Baptis Indonesia (KGBI),
  5. Gereja Baptis Independent di Indonesia (GBII), dan
  6. Sinode Gereja Kristen Baptis Jakarta.>
SelanjutnyaMethodis


Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.