iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Percakapan Ibu P dan Ibu K Mengenai Bunda Maria

Maria Theotokos

Seraya menunggu putrinya pulang sekolah dua orang ibu (seorang Protestan - sebut saja Ibu P dan seorang Katolik - sebut saja Ibu K) berdiskusi tentang Bunda Maria.

Tebak! Pasti si ibu yang Protestan yang memulia perdebatan itu:


Ibu P : "Dasar orang Katolik mah. Kayak kekurangan Tuhan aja. Masa iya Bunda Maria aja diperlakukan kayak Tuhan?”

Ibu K: [Marah dan merasa tersinggung] “Apa Bu? Jangan sembarangan menuduh kalo enggak tau. Kualat ntar, bu!”


Ibu P : "Loh, jangan marah gitu dong, Bu. Aku kan bicara soal fakta. Bukan asal ngomong loh!”

Ibu K: “Fakta apaan? Emang ibu tau darimana dan dari siapa? Pendetamu yang suka asal main tafsir itu?”


Ibu P : “Jangan sembarangan loe ya, Bu. Pendeta kami itu S3 loh dari STT Dulos Jakarta!

Ibu K: “Hahahaha.. STT Dulos? [sembari meremehkan. Soalnya romo di parokinya lulusan Gregoriana Roma] Ehm... klo disingkat jadi STTD dong alias Suka Tak Tau Diri! Wkwkwkwkwk..


Ibu P : “Udah.. Jangan mengalihkan pembicaraan, bu. Sok, sekarang jawab coba pertanyaanku tadi. Bunda Maria itu Tuhan apa bukan? Dasar orang Katolik... Sukanya nyembah-nyembah patung!” [mulai emosi]

Ibu K: [Sambil mengelus dada sendiri, ia menurunkan tensi pembicaraan itu] “Tenang bu, jangan langsung sensi gitu dong soal Ibu Maria ini. Kalo orang Kristen purba berbicara tentang Bunda Maria, pasti ada hubungannya dengan KRISTUS. Bener enggak, bu?" >> Lanjut Baca!

Selengkapnya:  1 > 2 > 3 > 4 > 5 > 6 > 7


Lusius Sinurat

2 komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.
  1. Frater Lucius yg super kreatif!!!
    Tulisan Fr memang rugi kalau dilewatkan.
    Makanya saya baca bertahap, krn diperlukan waktu
    untuk memahami dan memaknai.
    Lanjutkan dan Sukses Selalu!
    Salam Sukses,
    J.Krisnomo

    BalasHapus
  2. Terimakasih banyak, Pak Krist
    untuk atensinya,
    dan secara khusus untuk tiap kesempatan
    yang bapak berikan untuk setia membaca blog saya.

    Salam Sukses juga buat Pak Krist...

    BalasHapus